BANTENRAYA.COM – Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) menggelar kegiatan Focus Group Discution (FGD) penyusunan instrumen akreditasi program magister S2 dan S3 di Kampus Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang.
Peserta kegiatan yang dugelar di Untirta tersebut merupakan pengurus dan Asesor LAMDIK sebanyak 30 orang.
Turut ambil bagian juga Sivitas Akademika Untirta terkait, seperti Ketua LP3M Untirta, Dekan FKIP Untirta beserta jajaran dan perwakilan gugus penjaminan mutu di lingkungan Untirta.
Baca Juga: Buka Musprov VI Kadin Banten, Wagub Andika: Kadin Bisa Jaga Iklim Investasi
Wakil Rektor I Untirta Agus Sjafari yang mewakili Rektor Untirta dalam sambutannya menyampaikan selamat datang dan menjalankan tugas bagi seluruh Asesor LAMDIK.
Ia menambahkan bahwa kegiatan hari ini terkait dengan penyamaan persepsi penyusunan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) Magister.
“Kita juga akan dapat pengayaan dari diskusi terkait Lamdik dan arah kebijakan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),” katanya.
Baca Juga: Jinakan Leeds United, Tottenham Menang dengan Skor Tipis 2-1
Di lokasi yang sama, Wakil Rektor IV Untirta Aceng Hasani menambahkan, terkait perkembangan Untirta.
Bahwa Lembaga Akdeditasi Mandiri (LAM) Kependidikan juga diharapkan dapat berkembang dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Untirta.
Sementara itu, Joko Nurkamto, Pengawas Lamdik memaparkan terkait draft awal akreditasi program studi yang telah disusun.
Baca Juga: Tabrak Truk, Dua Pemotor Tewas di Jalan Raya Serang Jakarta
Salah satu yang disampaikan adalah bagaimana membuat instrumen yang esensial untuk meningkatkan akreditasi perguruan tinggi.
Senada disampaikan Muchlas Samani, Dewan Pengurus LAMDIK menyampaikan bahwa terkait istrumen pihaknya tidak akan mempersulit, semua harus sederhana sesuai dengan kebutuhannya.
“Kegiatan ini adalah untuk memvalidasi instrumen S2 dan S3 yang sudah dikembangan dengan mengundang direktur dan kaprodi pascasarjana,” paparnya.
Baca Juga: Camkan Baik-Baik, Bupati Serang Ingatkan Keuangan Desa Bukan Milik Pribadi Kades
“Kita juga mengundang BAN-PT untuk melakukan preview dari instrumen kita, mudah-mudahan kita dapat masukan yang maksimal dan setelah ini kita akan menyempurnakan instrumen final yang akan di gunakan,” ujarnya.
Tcan Basaruddin, Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT menyampaikan materi terkait dengan arah perkembangan akreditasi program studi.
Menurutnya, trend perkembangan sektor Dikti diantaranya digitalisasi, kompetisi dan kolaborasi serta tuntutan relevansi.
Baca Juga: Profil Lengkap dan Agama Erik Ten Hag, Manajer Ajax yang Jadi Target Pelatih Anyar Manchester United
Ia menambahkan bahwa dunia digital membuka ruang seluas-luasnya bagi publik yang membuat persaingan semakin luas, dan positifnya adalah kerjasama semakin mudah.
“Internasionalisasi sangat penting dalam global ranking, khususnya dalam dua hal yaitu International Student dan International Faculties,” ungkapnya.
“Kita sangat berharap LAMDIK dapat meningkatkan mutu dari akreditasi, kekurangan BAN-PT harus dapat diatasi dan diperbaiki oleh LAMDIK,” sambungnya.
Baca Juga: Pasca Hujan Deras di Pandeglang, Satu Bangunan TK dan Saluran Irigasi Ambruk
Ia menambahkan bahwa karena LAMDIK organisasi baru, pastinya butuh waktu untuk tumbuh menjadi sebuah organisasi yang matang.
Akan teapi yakin dengan komitmen pendiri, pengurus dan asesornya nanti, LAMDIK akan menjadi organisasi yang kredibel sesuai dengan harapan.
“Tantangan penjaminan mutu saat ini, yaitu perubahan dunia kerja yang sangat cepat, regulasi yang terlambat meningkat untuk mengikuti perubahan. Tapi meningkat dan budaya mutu yang belum tumbuh,” imbuhnya. ***