BANTENRAYA.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangaun Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) di Losari, Kota Makasar.
Proyek jaringan perpipaan air limbah dengan total anggaran senilai Rp 954,6 miliar plus US$ 3.048.720 itu ditargetkan akan selesai pada Februari 2023.
Pembangunan IPLD Losari melalui Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) ini akan melayani pengelolaan air limbah domestik di lima kecamatan, yakni Tamalate, Mamajang, Mariso, Makassar, dan Ujung Pandang.
Baca Juga: Hari Perhubungan Darat Nasional 22 November 2021, Ini 10 Link Twibbon yang Menarik
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan Ditjen Cipta Karya Ahmad Asiri mengatakan, dibangunannya IPAL Losari bertujuan untuk menjaga kualitas air tanah dan air baku, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta sebagai sarana edukasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
Selain untuk menjaga kualitas sumber air permukaan dan sumber air tanah, pembangunan IPALD Losari juga bertujuan untuk meningkatkan cakupan akses sanitasi aman, dan mendukung pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Kota Makassar serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“IPALD ini juga sekaligus menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sanitasi, khususnya air limbah domestik di Kota Makassar,” katanya dikutip bantenraya.com dari akun Kementerian PUPR.
Baca Juga: Angin Barat, Pasokan Ikan ke TPI di Pandeglang Selatan Turun
IPALD Losari akan menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dan direncanakan dapat melayani sekitar 128.000 jiwa melalui 14.000 sambungan rumah yang terbagi menjadi 9.900 sambungan rumah tangga dan 4.100 sambungan komersial dengan kapasitas pengolahan 16.000 m3 air limbah domestik per hari, termasuk 100 m3 lumpur tinja yang disedot dari tangki septik setiap harinya.
Menurut Ahmad Asiri, IPAL Losari merupakan IPAL Domestik Terpusat Kota Makassar dibangun sejak 25 November 2020 hingga 12 Februari 2023.
Adapun pekerjaannya terdiri dari 7 paket, yaitu 2 paket didanai dengan Loan Asian Development Bank (ADB), 3 paket didanai dengan APBN, serta 2 paket didanai oleh APBD, dengan total anggaran senilai Rp 954,6 miliar plus US$ 3.048.720.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas S2 dan S3, Untirta Bikin FGD Gandeng LAMDIK
“Saat ini progres konstruksi pembangunan IPAL Losari telah mencapai 35 persen. Saat ini tengah dikerjakan 5 paket pekerjaan utama, yaitu pembangunan instalasi pengolahan air limbah (waste water treatment plant) dengan teknologi MBBR, pemasangan jaringan perpipaan sepanjang kurang lebih 74 km, serta pemasangan 2 unit pompa,” ungkapnya. ***