BANTENRAYA.COM – Badan Kepegawaian Daerah atau BKD Provinsi Banten menyatakan belum bisa memberikan kepastian soal kelanjutan nasib guru honorer kategori R3 dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.
Keterbatasan formasi dan belum adanya keputusan resmi dari pemerintah pusat menjadi dua hambatan utama.
“Jumlah guru R3 yang terdata dalam database BKN sekitar 1.400 orang. Tapi yang lolos seleksi tahap dua hanya sekitar 140-an, atau sekitar 10 persen,” kata Aan Fauzan Rahman, Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Kinerja, dan Disiplin pada BKD Provinsi Banten, Kamis, 3 Juli 2025.
Aan menjelaskan bahwa, mekanisme optimalisasi formasi diatur langsung oleh BKN dan Kementerian PAN-RB.
Baca Juga: Anggota Dewan Ngadu ke Gubernur Banten Andra Soni, Gegara Pesan WA Tak Digubris Kepala OPD
Penempatan guru honorer dilakukan berdasarkan kecocokan antara kompetensi pelamar dan jabatan yang kosong, termasuk latar belakang pendidikan.
“Kalau ada jabatan yang identik dengan latar belakangnya, itu bisa diisi. Tapi kalau tidak ada yang sesuai, ya menunggu kebijakan pusat. Sekarang formasi kosong tersisa sekitar 400-an, jadi memang tidak bisa menampung semua,” ujarnya.
BKD mengaku sudah mengirim surat resmi ke Kementerian PAN-RB dan BKN untuk meminta agar sisa formasi dapat dioptimalisasi kembali.
“Sudah kita bersurat, tapi sejauh ini belum ada jawaban. Jadi ya masih menunggu sajalah,” imbuhnya.
Baca Juga: Pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Cilegon Dinilai Minim Pengalaman Perkoperasian
Sementara itu, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi Hartawan, mengatakan, Pemprov juga telah melakukan upaya langsung dengan menemui BKN dan KemenPANRB.
Ia menyebut, pemerintah daerah sempat meminta agar pengumuman tahap kedua ditangguhkan.
“Terkait R3 itu saya dan forum honorer langsung ke sana (MenPAN), dan saat itu, dari pusat menyampaikan bahwa masih ada kemungkinan guru R3 yang tidak lolos di tahap satu bisa masuk di tahap dua. Tapi saat hasil keluar, ternyata hanya yang lolos di tahap dua yang diumumkan,” jelas Deden.
Deden mengatakan, Pemprov Banten kini kembali mengambil langkah lanjutan dengan menyurati pusat dan mengundang forum guru honorer untuk ikut berdialog.
Baca Juga: TOK! Deden Apriandhi Sekda Banten, Janji Tingkatkan Soliditas Pegawai
“Kita ingin kembali menyampaikan aspirasi, dan meminta optimalisasi tambahan agar mereka bisa tetap terserap,” tambahnya.
Sekedar informasi, para guru honorer mengaku kecewa dan bingung atas hasil seleksi yang dinilai tidak adil.
Agung Sahrijal, perwakilan guru dari Kabupaten Tangerang, menyebut janji pemprov soal 932 formasi untuk guru R3 tak sesuai kenyataan.
“Pak Gubernur pernah bilang formasi dikunci untuk kami. Tapi setelah diumumkan, kami tetap tak dapat bagian. Kami merasa dibohongi,” tegas Agung.
Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler The First Night with the Duke Episode 8: Ayah Sun Chaek Murka Gegara Ini?
Ia juga mempertanyakan kehadiran kategori R4 dan R5 yang dinilai justru menyingkirkan guru-guru yang telah lama mengabdi.
“R4 belum terdata di BKN, R5 belum pernah mengajar tapi bisa lolos. Ada apa dengan sistem ini? Kami hanya minta kejelasan dan keadilan,” ujarnya.***