BANTENRAYA.COM – Kementerian Pertanian atau Kementan RI melirik Provinsi Banten sebagai daerah yang cocok untuk dijadikan sebagai peternakan terintegrasi.
Saat ini sudah ada kurang lebih 24 investor yang siap berinvestasi di peternakan sapi perah dan sapi daging di Provinsi Banten yang akan membantu program makan bergizi gratis.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan atau PKH Kementan RI Agung Suganda mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, Indonesia masih harus mengimpor hampir 80 persen dari kebutuhan.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, Indonesia harus mengimpor 52 persen sapi.
Baca Juga: Industri Kecantikan Makin Pesat, Cleora Beauty Tawarkan Paket Eksfoliator
Untuk mengurangi ketergantungan ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah menyusun rencana untuk memenuhi kebutuhan produksi daging sapi dan susu nasional.
Salah satunya adalah dalam lima tahun ke depan (dari 2025 hingga 2029) Indonesia harus mendatangkan 2 juta sapi perah dan sapi pedaging betina produktif.
“Pemerintah terus mengupayakan menambah populasi sapi perah maupun juga sapi pedaging dalam rangka peningkatan populasi dan produktivitas susu dan daging nasional untuk mendukung program makan bergizi gratis dan juga program ketahanan pangan yang senantiasa digagas dan disampaikan terus oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” katanya.
Agung mengungkapkan, nantinya para investor ini ditargetkan akan mendatangkan sapi perah dan sapi pedaging indukan yang diharapkan akan menghasilkan anak.
Baca Juga: Maling Bobol SDN Anyar Kabupaten Serang, 29 Elektronik Digasak
Peternakan yang dibangun juga bukan penggemukan sapi melainkan peternakan yang diharapkan bisa mengembangbiakkan sapi dari anakan hingga dewasa.
Sapi betina akan digunakan untuk produksi susu, sementara sapi jantan akan dibesarkan untuk diambil dagingnya.
Dalam konteks nasional, sudah ada 140-an investor dengan total komitmen investasi 1 juta ekor lebih sapi perah.
Sedangkan untuk pengadaan sapi pedaging kurang lebih sudah ada 70 investor yang akan mendatangkan 800 ribu ekor sapi selama lima tahun.
Baca Juga: Kapan Tiket Mudik Lebaran 2025 dengan Kereta Api Bisa Dipesan?
“Komitmen tahun 2025 ini 120-an ekor sapi perah dan 80 ribu ekor sapi pedaging,” katanya.
Agung mengungkapkan, di Banten ada satu perusahaan holding yang mewakili 24 investor yang tertarik menanamkan investasinya di Provinsi Banten.
Apalagi, Banten menjadi daerah yang aman untuk investasi peternakan sapi karena Banten saat ini menyandang status nol kasus penyakit mulut kuku.
Bahkan, investor sapi pedaging saat ini sedang melakukan penjajakan untuk menanamkan investasinya di Kabupaten Serang.
Baca Juga: Fatwa MUI Soal Mengucapkan dan Merayakan Hari Valentine, Masih Mau Ikut-ikutan Biar Dibilang Eksis?
Menurut Agung, Banten yang zero case PMK menjadi poin penting agar investor tertarik membangun peternakan di Provinsi Banten. ***


















