BANTENRAYA.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang mencatat ada sekitar 18 persen lagi jalan rusak di Kota Serang yang belum diperbaiki.
Perbaikan jalan-jalan kewenangan Kota Serang belum capai 100 persen, salah satunya karena dua tahun anggaran direfocusing untuk penanganan Covid-19.
Untuk mencapai 100 persen, DPUPR Kota Serang menargetkan perbaikan infrastruktur jalan rusak itu rampung 2023 mendatang.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Kopiko Luncurkan Coffee Lip Treat dengan Aroma Kopi
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, tahun 2023 ada beberapa infrastruktur jalan di Kota Serang yang belum selesai, sehingga akan dioptimalkan di tahun depan.
Beberapa infrastruktur jalan itu terdiri dari jalan kota, jalan poros, dan jalan lingkungan.
“Yang sudah selesai dalam kategori baik itu kalau tidak salah 82 persen. Kurangnya 18 persen,” ujar Iwan Sunardi, kepada Bantenraya.com, ditemui di Hotel Horison Ultima Ratu, Kota Serang, Kamis 28 Juli 2022.
Baca Juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Usulkan Ruang Kelas Baru untuk SD Negeri Angsana
Iwan Sunardi mengaku belum mengetahui secara detail berapa kilometer lagi jalan dari tersisa 18 persen tersebut.
“Kalau untuk detailnya saya harus lihat dulu datanya,” ucap dia.
Meski demikian, lanjut Iwan Sunardi, bila berbicara besaran anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki 18 persen jalan-jalan di Kota Serang mencapai belasan miliar.
Baca Juga: Memiliki Kisah Pilu, Manoj Punjabi Siap Buatkan Film Tentang Mendiang Laura Anna
“Kalau di rata-ratanya 1 miliar. Itu bisa 180 miliar,” sebutnya.
Iwan Sunardi menerangkan, DPUPR Kota Serang memperbaiki jalan-jalan yang merupakan kewenangan Pemkot Serang.
“Yang 18 persen itu jalan kota dan jalan poros karena kalau jalan lingkungan itu dinamis,” terang Iwan Sunardi.
Baca Juga: LPA Banten: Jangan Kawinkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku
Iwan Sunardi menuturkan, 18 persen jalan kewenangan Kota Serang yang masih rusak itu tersebar di beberapa kecamatan.
“Kalau melihat paling banyak itu kecamatan Kasemen, Curug, Taktakan masih ada sebagian,” tutur dia.
Menurut Iwan Sunardi, seluruh kecamatan menjadi prioritas untuk diperbaiki infrastruktur jalannya menjadi mantap alias kondisi baik.
“Semua prioritas. Karena ini kan merupakan kepentingan masyarakat, jadi ya semua kita prioritaskan. Cuma yang lebih prioritas terutama jalan poros, jalan kota, jalan lingkungan,” katanya.
“Saya juga selektif terkait aset yang dimiliki. Karena jalan lingkungan identik dengan masih melekatnya milik adat atau masyarakat,” imbuhnya.
Iwan Sunardi mengungkapkan, kendala masih tersisa 18 infrastruktur jalan belum kondisi baik, lantaran selama dua tahun anggaran direfocusing untuk penanganan Covid-19.
“Jadi tidak bisa optimal untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu,” akunya.
Iwan Sunardi mengaku pihaknya optimistis tahun depan 18 persen infrastruktur jalan yang belum diperbaiki akan tuntas.
“Optimis 18 persen itu penyelesaiannya sampai tahun 2023,” kata dia.
“Selama memang kita semua fokus terhadap program yang akan diselesaikan itu. Artinya fokus baik dari sisi perencanaan teknisnya ada di kita, ya penganggarannya didukung oleh tim penyusun anggaran,” tandasnya.*