CILEGON, BANTEN RAYA – Tempat Pembuangan Sampah Akhir atau TPSA Bagendung bakal menjadi Bahan Bakan Jumputan Padat atau BBJP plant terbesar dan pertama di Indonesia.
BBJP merupakan sampah yang dipadatkan menjadi campuran bahan bakar batu bara yang akan digunakan untuk PLTU Suralaya.
Hal itu disampaikan Direktur PT. Indonesia Power M. Ahsin Sidqi saat acara penandatanganan MoU antara Pemkot Cilegon dengan PLN dalam peningkatan produksi BBJP di TPSA Bagendung, di Stones Hotel Bali, Kamis 30 Juni 2022.
Baca Juga: Seluruh OPD Kota Serang Turun Gelar Aksi Bersih-bersih Kios di KPW Banten Lama
PLTU Sularaya menargetkan peningkatan BBJP sebanyak 30 ton perhari atau naik 29 ton dari awalnya 1 ton perhari.
Pemkot Cilegon juga akan menyiapkan lahan di TPSA Bagendung seluas 6 hektare.
Ahsin mengakui keberhasilan mewujudkan BBJP ini.
Baca Juga: Tinggal di Tanah Wakaf, 104 KK Warga Lingkungan Kantin Kota Serang Bakal Direlokasi
“Kami PLN, PT.IP dan juga Pemkot Cilegon berhasil mewujudkan BBJP yang akan menggatikan sebagian batu bara yang ada di PLTU Suralaya,” katanya.
Lebih lanjut, Ahsin mengucapkan terima kasih kepada walikota Cilegon atas support mewujudkan program ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pak wali kota Cilegon yang support-nya sungguh luar biasa dan cukup membantu kami, yang juga beliau memberikan lahan di TPS Bagendung untuk dibangun menjadi BBJP plant,” katanya.
Baca Juga: Spy x Family Episode 13, Bakal Seru dengan Si Bond Keluarga Baru Forger
Ia menambahkan, kapasitas BBJP plant awalnya adalah 1 juta ton perhari dan saat ini ditingkatkan menjadi 30 ton perhari.
“Ini adalah BBJP plant terbesar di Indonesia dan pertama kali di Indonesia,” sambung Ahsin.
Ahsin juga menyampaikan terima kasih karena Pemkot Cilegon telah berhasil menyelesaikan masalah sampah kota.
Baca Juga: Dua SMP Negeri di Cilegon Kekurangan Siswa
“Kami harapkan kedepan hal seperti ini akan ditiru oleh pemda-pemda dan pemkot-pemkot yang lainnya dan ini akan menjadi solusi untuk menghasilkan sampah di perkotaan yang sampai sekarang belum tuntas persoalannya,” ungkapnya.
“Sekali lagi, kami ucapkan selamat kepada Kota Cilegon yang telah menjadi kota pertama yang berhasil menyelesaikan permasalahan persampahan kota. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa berlanjut dan kami akan bisa men-skilling up lebih besar lagi, sehingga seluruh permasalahan sampahnya bisa kami selesaikan,” sambung Ahsin.
Baca Juga: Anggaran DPUTR Kota Cilegon Rp 101 Miliar Baru Terserap 11 Persen
Walikota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi kerjasama antara PLN dan Pemkot Cilegon dalam pemanfaatan sampah kota tersebut.
Helldy juga menjelaskan bahwa Pemkot Cilegon sudah menyiapkan lahan 6 hektare untuk pengembangan pengolahan sampah menjadi jumputan padat itu.
“Kota Cilegon telah menjadi kota satu-satunya yang sudah dilakukan implementasi dan skill up yang juga sudah menyiapkan lahan 6.000 hektare untuk bisa menjadi sampling nasional mengenai pengelolaan sampah,” jelas Helldy dalam acara yang dirangkai dengan acara Seminar Bioenergi dan Cofiring, itu.
Baca Juga: Daging Kurban Bisa Diolah Menjadi Masakan Ini, Dijamin Nagih
Helldy menambahkan, saat ini sampah Kota Cilegon diolah untuk mensubtitusi 5 persen kebutuhan batu bara di PLTU Suralaya.
“Kami olah sampah pasar, sampah rumah tangga ini untuk jadi jumputan padat. Ini merupakan langkah strategis untuk sekaligus mengurangi emisi karbon dan mengurangi sampah di Kota Cilegon demi kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Dikatakan, proyek pengolahan sampah kota jadi bahan baku pengganti batu bara atau co-firing di Cilegon ini merupakan proyek percontohan yang bisa diimplementasikan di wilayah lain.
Baca Juga: Gratis! 13 Link Twibbon Hari Jadi Kota Medan Ke-432 Tahun 2022, Desain Paling Keren dan Kekinian
“Cilegon sendiri sudah mendapatkan kunjungan dari 9 kabupaten/kota dan sudah ada 3 kabupaten/kota yang sudah dijadwalkan kunjungannya ke Kota Cilegon dalam rangka pembelajaran pengelolaan sampah,” ungkapnya.
Helldy menjelaskan, sampah diolah menjadi Bahan Bakan Jumputan Padat (BBJP).
Proyek tersebut mulai ujicoba dari sejak April 2021 dan mulai produksi pada Desember 2022.
Baca Juga: 1 Menit yang Lalu, Kode Redeem ML Mobile Legends 1 Juli 2022 Terbaru dan Masih Aktif
“Kami bisa produksi jumputan padat untuk mengganti kebutuhan batu bara,” pungkas Helldy.
Direktur Mega Proyek PT PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, adanya kerjasama tersebut atas dorongan dan program dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dimana agar ada bauran energi dari biomassa.
“Ada tandatangan kerjasama dengan Kota Cilegon, pada intinya adalah kita bisa membangun energi berbasis kemasyarakatan, ada tenaga kerja, nilai terhadap lingkungan (pengelolaan sampah) dan ada meningkatkan ketahanan energi,” ujarnya.
Baca Juga: Daftar Ide Nama Anak Perempuan untuk Kelahiran Hari Jumat, Lengkap dengan Artinya
Selama ini, papar Wiluyo, projek berjalan dengan baik, kerjasama bisa diselesaikan dan masalah ekonomi cukup bagus dan bagaimana lingkungan persampahan di Kota Cilegon bisa diselesaikan.
“Walikota trengginas sampai langsung turun ke lapangan. Ini tentu untuk memastikan kerjasama berjalan baik. Ini projek percontohan dan ini akan jadi seantero nusantara dan memerangi kemiskinan dan paling penting adalah lingkungan lebih bersih,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen EBTK Kemen ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, ini pertama kali di Kota Cilegon, dimana persiapannya cukup panjang.
Baca Juga: Pesan Pj Sekda Banten untuk Para CPNS: Berintegritas dan Beretika
Dikatakan, sampah bisa jadi listrik, namun butuh adanya pembangkit dan lainnya, sehingga pada akhirnya ada cara lain yang dipakai dengan co firing batubara.
“Ini akan ada banyak manfaat untuk Pemda dan PLN. Kami meminta hasil produksi agar masuk dalam standar pabrik dan itu akan masuk, bisnisnya akan jalan dan pembangkitnya (PLN) juga tidak akan terganggu karena ada co firing,” jelasnya.
Dadan menambahkan, pihaknya menargetkan pada 2025 ada 10 juta stok biomassa yang disuplai di 52 pembangkit di seluruh Indonesia.
Baca Juga: DPRD Minta OPD di Kota Serang Kreatif Gali Pendapatan
“Ini akan bertahap, dan di Kota Cilegon ini jadi tonggak. Meski skalanya masih kecil tapi dengan sukses story ini selesai, dan ini tonggak sejarah,” ujarnya.
Untuk diketahui, Kota Cilegon bekerjasama dengan PT. Indonesia Power (IP) dalam pengelolaan sampah menjadi campuran bahan bakar batu bara. Atas keberhasilan itu, Kota Cilegon yang menjadi kota pertama di Indonesia dalam pengelolaan sampah itu menjadi percontohan banyak daerah. ***