BANTENRAYA.COM – Tanggal 21 April setiap tahun diperingati sebagai Hari Kartini.
Tanggal 21 April sendiri merupakan tanggal lahir perempuan bernama Raden Adjeng (RA) Kartini tersebut.
RA Kartini lahir pada 21 April 1978 dan meninggal pada 17 September 1904 dan berikut sejarah singkat dari wanita tersebut.
Baca Juga: Sosok Nur Alamsyah, Pria yang Dikeroyok Putra Siregar dan Rico Karena Bela Chandrika Chika
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, Kartini merupakan seorang tokoh Jawa dan pahlawan nasional yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi-nusantara.
Kartini yang lahir di Jepara dan meninggal di Rembang, Jawa Timur itu memiliki seorang suami bernama K.R.M. Adipati Singgih Djojoadhiningrat.
Dari pernikahannya Ia memiliki seorang anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat.
Baca Juga: MUDAH DIHAFAL! Bacaan Niat Zakat Fitrah, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Suami Kartini merupakan seorang Bupati Rembang yang sudah pernal memiliki tiga istri.
Suaminya mengerti keinginan Kartini dan diberi kebebasan dan didukung untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Kartini banyak mendirikan sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada tahun 1912.
Kemudian juga di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan dan dibeberapa daerah lain di Indonesia.
Baca Juga: Pria Asal Cigemblong Menghilang, Diduga Hanyut di Sungai Peucang Pari
Yayasan Kartini sendiri didirikan oleh kelaurga Van Deveter, seorang tokoh politik etis. Nama sekolah yang didirikan Yayasan Kartini diberi nama Sekolah Kartini.
Cita-cita tertinggi Kartini ditungkan dalam surat-suratnya kepada kenalan dan sahabatnya di Belanda.
Surat-surat Kartini diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht. ***