BANTENRAYA.COM – Ada satu malam yang amat sangat istimewa pada bulan Ramadhan yakni lailatul.
Salah satu yang menjadi kemuliaan bulan Ramadhan adalah diturunkannya Alquran atau malam lailatul qadar, mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW sekaligus kitab umat Islam.
Alquran tidak hanya diturunkan pada malam lailatul qadar pada Bulan Ramadhan saja, tetapi ada tiga fase kitab suci itu diturunkan.
Baca Juga: Link Nonton A Business Proposal Episode 10 Sub Indo, Lengkap dengan Sinopsis dan Jadwal Tayang
Dikutip Bantenraya.com dari NU Online, fase pertama, untuk fase pertama turunnya Alquran, kitab suci ini diturunkan ke Lauhul Mahfudz secara keseluruhan. Dalil fase pertama ini adalah firman Allah SWT berikut.
بَلۡ هُوَ قُرۡءَانٞ مَّجِيدٞ فِي لَوۡحٖ مَّحۡف
Artinya, “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh,” (QS. Al-Buruj [85]: 21-22).
Para mufassir sepakat, bahwa ayat ini menjelaskan turunnya Alquran di Lauhul Mahfudz. Fase kedua, ini merupakan lanjutan dari fase sebelumnya.
Baca Juga: Alasan Anime One Piece Episode 1.014 Pada 27 Maret 2022 Ditunda dan Perkiraan Jadwal Barunya
Untuk fase kedua turunnya Alquran, kitab suci ini diuturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah pada bulan Ramadhan, bertepatan dengan malam lailatul qadar.
Dalil yang menjadi landasan untuk fase ini adalah firman Allah SWT berikut :
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Artinya, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil),” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Baca Juga: Arti Kata Lokotre yang Sebenarnya, Bahasa Gaul yang Sedang Viral di TikTok
Ayat Alquran di atas juga diperkuat hadits berikut,
فُصِلَ القُرْآنُ مِنَ الذِّكْرِ )أي: اللّوح المحفوظ(، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ العِزَّةِ مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَجَعَلَ جِبْرِيلُ عليه السّلام يَنْزِلُ بِهِ عَلَى النَّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم
Artinya: “Al-Quran dipisahkan dari ad-Dz (Lauhul Mahfudz) lalu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menyampaikannya kepada Nabi saw.” (HR. Hakim dalam al-Mustadrak).
Para mufasir, seperti Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, Abdurrahman as-Sa’di dalam Tafsir as-Sa’di, dan pakar tafsir lalinnya, sepakat bahwa Alquran diturunkan pada bulan Ramadhan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah.
Baca Juga: Reza Arap Kembalikan Uang Saweran Kepada Penyidik Bareskrim Polri, Nilainya Berupa 950 Juta
Fase ketiga, ini merupakan fase terakhir dari turunnya Alquran. Pada fase ini, Alquran diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Ayat-ayat yang turun berangsur sesuai dengan konteks peristiwa saat itu. Dalil yang menjadi dasar fase ketiga ini adalah firman Allah SWT berikut :
نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلۡأَمِينُ (193)عَلَىٰ قَلۡبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلۡمُنذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيّٖ مُّبِينٖ
Artinya, “Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. As-Syu’ara [26]: (193-195)).
Sebenarnya, dari Lauhul Mahfudz, Jibril menerima Alquran dari malaikat penjaga secara berkala selama dua puluh malam.
Lalu Jibril menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw berangsur selama dua puluh tahun. Ada yang mengatakan lebih dari itu.
(Al-Arjuzah al-Munabihah, hal 86) Sebenarnya bukan Al-Qur’an saja yang diturunkan pada bulan Ramadhan. Tetapi juga kitab-kitab umat terdahulu diturunkan pada bulan suci ini. Rasulullah saw bersabda :
Baca Juga: Bikin Pilu, Bocah Menangis di Depan Makam Sang Ayah
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ الإِنْجِيلُ لِثَلاثَ عَشْرَةَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الزَّبُورُ لِثَمَانَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ.
Artinya: “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan. Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadhan. Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan. Zabur diturunkan pada tanggal delapan belas Ramadhan. Dan Alquran diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.”
Ibnu Katsir juga menjelaskan, “Allah swt mengistimewakan bulan puasa dari bulan-bulan lainnya, dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya Alquran. Pada bulan ini, Allah juga menurunkan kitab-kitab yang lain pada para nabi-Nya,” (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, hal 215).
Melalui hadits di atas dan diperkuat pernyataan Ibnu Katsir, kita bisa mengambil poin penting.
Baca Juga: Link Nonton Film Spider-Man: No Way Home Full HD dan Sub Indo, Bukan LK21 atau Telegram
Allah memuliakan bulan Ramadhan bukan saja dengan diturunkannya Alquran, tetapi juga semua kitab-kitab umat terdahulu.
Hanya saja, jika kitab-kitab yang lain diturunkan sekaligus kepada para nabi, Al-Qur’an tidak demikian.
Tetapi melalui berbagai tahap dan juga berangsur sesuai konteks tertentu. Mengenai diturunkannya Alquran pada bulan Ramadhan, Allah SWT berfirman:
Baca Juga: Link Tes Psikologi Gratis, Bisa Ketahui Sifat, Kepribadian, dan Kekuatan Anda
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Terkait ayat di atas, para mufassir (ulama pakar tafsir) sepakat bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran, tepatnya pada malam lailatul qadar.
Pada malam itu, Alquran diturunkan secara utuh (30 juz) dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah. Lauhul Mahfudz merupakan kitab tempat Allah mencatat segala peristiwa yang terjadi di alam semesta. ***



















