BANTENRAYA.COM – Buku Tuhfat al-Qashi wa al-Dani bakal jadi hadiah spesial peserta Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama atau NU di Lampung pada Desember 2021.
Kitab karangan Katib Syuriyah Pengurus Besar NU Zulfa Mustofa ini merupakan kitab yang menceritakan kisah dan sepak terjang ulama termasyhur asal Tanara Banten, yakni Abu Abdul Mu’thi Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi atau dikenal Syekh Nawawi Al Bantani.
Sebanyak 3.500 eksemplar kitab sudah disiapkan, dimana sebanyak 3.000 eksemplar akan dibagikan kepada peserta Muktamar NU nanti.
Baca Juga: Gelombang Tinggi di Penyeberangan Merak-Bakauheni , Ini yang Mesti Diperhatikan Penumpang Kapal
Dikutip bantenraya.com dari web nu.or.id pada Selasa, 23 November 2021, Wakil Ketua Panitia Muktamar NU Ahmad Ishomuddin menjelaskan, kitab tersebut akan menjelaskan berbagai aspek sejarah kehidupan Syekh Nawawi Al Bantani secara terperinci dan lengkap.
Bahkan, dikelaim lebih lengkap dari karya – karya ilmiah sebelumnya tentang Syekh Nawawi.
“Kitab berbahasa Arab tersebut cukup istimewa karena menjelaskan tentang berbagai aspek sejarah kehidupan al-Syaikh Nawawi bin Umar al-Bantani secara lebih terperinci dan lengkap,” kata Rais Syuriyah PBNU Ishom.
Baca Juga: Gelar Aksi Tuntut Kenaikan UMK 2022, Pekerja Kabupaten Serang Kampanyekan Partai Buruh
Ishom -panggilan Ahmad Ishomuddin, menyatakan, kitab tersebut menjadi penting sebagai referensi apra santri dalam kesejarahan keilmuan islam.
Bahkan, dirinya mengusulkan agar kitab tersebut bisa dicetak dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Hal itu agar informasi ilmiah tentang Syekh Nawawi bisa dinikmati para pembaca dengan cakupan yang lebih luas.
Baca Juga: Tertimpa Pohon Kelapa, Dua Rumah Warga Kadukemis Pandeglang Rusak
“Saya juga mengusulkan agar sebaiknya kitab yang dicetak dalam Bahasa Arab ini diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, sehingga informasi ilmiah terkait al-Syaikh Nawawi juga dapat dinikmati oleh para pembaca dalam cakupan yang lebih luas,” imbuhnya.
Menurut Ishom, kitab Tuhfat al-Qashi wa al-Dani tersebut disusun Zulfa Mustofa dengan riset ilmiah yang teliti dan berhati-hati dalam kesimpulannya.
Penulisnya, ujar Ishom, lebih dahulu mengumpulkan data, mengolah, mengklasifikasi, dan telah menganalisisnya dengan baik, bahkan juga mengumpulkan informasi melalui wawancara, dan mengambil suatu simpulan.
Baca Juga: DPRD dan Pemkot Serang Sahkan 9 Raperda
“Saya bersyukur bisa menjadi bagian yang ada dalam proses penyusunan kitab tersebut karena menjadi salah seorang yang diwawancarai oleh penulisnya. Sehingga (buku ini) menjadi sebuah buku berbahasa Arab yang menambah ‘gizi’ ilmu yang bermanfaat bagi setiap pembacanya,” ujarnya. ***