BANTENRAYA.COM – Setelah mendapat restu menjalankan usaha Bulion, Pegadaian menghadirkan hadirkan produk baru Deposito Emas.
Kehadiran Deposito Emas menjadi alternatif berinvestasi yang terbilang menarik dan menjanjikan, mengingat emas memiliki nilai yang tidak surut dan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Program Deposito Emas itu sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang Ekonom Telisa Aulia Falianty.
Baca Juga: Kerahkan 5 Perahu, Nelayan Tanara Bongkar Paksa Pagar Laut Kabupaten Serang Hari Ini
Menurutnya deposito emas akan menjadi varian instrumen unggulan yang menjanjikan. Sebagaimana keunggulan utama dari deposito yaitu sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil.
Stok emas yang selama ini disimpan dan tidak menghasilkan bunga maka dapat memperoleh imbal hasil jika kita simpan dalam deposito emas.
“Dengan adanya layanan ini maka konsumen dapat menyimpan emas yang dimiliki pada LJK berizin,” ujar Telisa dikutip Bantenraya.com, Minggu 26 Januari 2025.
Pelaku industri yang membutuhkan emas juga dapat memperoleh kebutuhan pinjaman emas yang terstandarisasi untuk digunakan sesuai kebutuhan.
“Simpanan emas dari masyarakat tadi sebagai unallocated account dapat digunakan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang menyelenggarakan kegiatan usaha bullion untuk penyaluran pembiayaan emas dan atau perdagangan emas,” jelas Telisa.
Pegadaian juga menawarkan deposito emas dalam aplikasi Pegadaian Digital, sehingga sangat memudahkan dan praktis bagi nasabah atau investor.
Dengan begitu, nasabah atau investor tidak perlu repot pergi ke kantor cabang Pegadaian dan memungkinkan nasabah untuk mengelola investasi kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.
Telisa menambahkan, dengan pengalaman Pegadaian dalam bisnis emas, membuat perusahaan yang akan memasuki usia 124 tahun tersebut siap untuk memimpin bisnis jasa bulion.
Baik dalam pinjaman ritel tabungan maupun trading, karena 90 persen bisnis Pegadaian berhubungan dengan emas.
Baca Juga: Adegan di The Trauma Code Heroes On Call Ini Isyarat Season 2? Begini Respon Ju Ji Hoon
“Bercermin pada pengalaman di sejumlah negara, pemenuhan ekosistem bullion bisa memakan waktu sampai belasan tahun sampai semuanya bisa berjalan dengan efektif,” tuturnya.
“Contohnya, di Singapura dan Turki, butuh waktu 15 (lima belas) tahun. Namun dengan pengalaman panjang PT Pegadaian di Bisnis Emas saya optimis waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat dengan dukungan sinergi multi pihak,” kata Telisa.***