BANTENRAYA.COM – Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany disarankan agar menggunakan partai politik lain selain Partai Golkar sebagai ‘perahu’ agar tetap bisa berlayar di Pilgub Banten 2024.
Salah satu opsi yang bisa diambil Airin yaitu menggunakan Partai kebangkitan Bangsa atau PKB sebagai kendaraan politik yang kemudian digunakan untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Pengamat politik dari Lembaga Riset dan Strategis Gawekuta Institute Bahroji mengatakan, Airin saat ini harus mulai berpikir untuk berpindah ‘perahu’ agar tetap bisa mencalonkan diri di Pilgub Banten.
Hal ini mengingat Partai Golkar tak kunjungi menetapkan Airin sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024. Padahal
“Airin telah bergerak menyosialisasikn diri untuk menjadi calon Gubernur Banten sejak 4 tahun lalu, seperti yang disampaikan elit Partai Golkar,” kata Bahroji, Minggu, 18 Agustus 2024.
Bahroji menilai, Airin telah memiliki modal yang lengkap dari mulai jaringan, finansial dan relasi kekuasaan.
Karena itu, Tubagus Chairi Wardhana selaku suami Airin dan juga King Maker dari kebijakan-kebijakan Partai Golkar Banten, harus mulai berpikir pindah perahu bahkan berani meninggalkan Partai Beringin yang selama ini menjadi tempat bernaung.
“Saya kira, Pak TCW, suami Bu Airin sebagai king makernya, harus mulai berpikir pindah perahu dan berani meninggalkan Beringin yang selama ini tempat mereka bernaung,” ujar Bahroji.
Baca Juga: Mantan Ketua Timses Helldy-Sanuji Pimpin Tim Pemenangan Isro-Uyun untuk Pilkada Kota Cilegon 2024
Alumni Kajian Sekolah Stratejik dan Global Universitas Indonesia ini mengakui, langkah untuk menggunakan PKB atau bahkan pindah ke PKB yang dilakukan Airin merupakan langkah fundamental yang agak berisiko.
Meski demikian, Bahroji menilai hal ini sangat mungkin bisa dilakukan jika melihat konsolidasi PKB yang hingga saat ini masih cair.
“PKB akan sangat mempertimbangkan langkah ini. Di Jawa Barat, misalnya, PKB mau gabung dengan PDIP, meskipun masih bisa berubah. Tapi saya kira koalisi PKB dan PDIP telah terjadi di Jawa Barat,” ungkapnya.
Koalisi PKB dan PDI Perjuangan menurut Bahroji bisa juga dilakukan di Pilgub Banten. Jika koalisi ini bisa diwujudkan, maka kedu partai politik ini telah lebih dari cukup untuk bisa mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
Baca Juga: Ahmad Rohendi 10 Tahun Menjabat Direktur Jamkrida Banten Fokus Ciptakan SDM Berkualitas
PKB diketahui memiliki 10 kursi, sementara PDI Perjuangan memiliki 14 kursi di DPRD Provinsi Banten.
Sementara syarat minimal kursi yang harus dimiliki adalah 20 persen dari total kursi DPRD Provinsi Banten atau 20 kursi
“Elite PDIP sudah jelas siap mendukung Airin, begitupun PKB jika kita tracking juga mempertimbangkan Bu Airin untuk cagub. Artinya tidak ada resistensi dari keduanya,” ungkap Bahroji.
Bahroji mengatakan, peluang untuk Airin bisa menggandeng PKB ini sangat cair atau masih sangat bisa terjadi, yang perlu didorong kemudian adalah komunikasi antara elite PDI Perjuangan dan PKB untuk bisa berkoalisi di Pilgub Banten.
Bila koalisi ini bisa terwujud, maka akan bisa mengimbangi dominasi Koalisi Banten Maju yang digagas oleh partai-partai yang sebelumnya bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di bawah komando Partai Gerindra. Koalisi Banten Maju sendiri sudah mendeklarasikan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2024-2029.
“Langkah untuk menggunakan PKB menurutnya akan menjadi bargaining position bagi Airin,” ujar Bahroji.***



















