BANTENRAYA.COM – Erupsi Gunung Marapi Marapi atau Berapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar telah terjadi pada 3 Desember 2023.
Dilansir dari Basarnas, jumlah korban yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat terus bertambah.
Tercatat total korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi ini kini berjumlah 22 orang.
Baca Juga: Virus Pneumonia Terdeteksi di Jakarta Menyerang Anak-anak Hingga Alami Sesak Nafas
Peristiwa erupsi Gunung Marapi berdampak terhadap 75 pendaki, yakni 40 orang telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing, 22 orang ditemukan meninggal dunia, 12 korban luka-luka dan 1 orang masih dalam pencarian.
Banyaknya pendaki yang terjebak dalam erupsi Gunung Marapi rupanya lantaran aktivitas dari gunung ini suli terdeteksi.
Karena sulit dideteksi, kendala lainnya adalah alat monitoring yang dimiliki Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kerap dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Big Match Pekan 15 Liga Inggris Antara Manchester United vs Chelsea, Laga Penuh Emosional!
“Sifat erupsi Marapi sangat sulit dideteksi, dan pada 2020 serta Maret 2023 ini sistem peralatan dicuri,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan, dikutip Bantenraya.com dari Instagram @pandemictalks.
Berdasrakan keterangan pada Maret 2023, menurut Hendra alat yang dicuri adalah alat monitoring di Stasiun GGSL.
“Itu yang ada di timur,” ujarnya.
Baca Juga: Tak Jadi Bubar, BLACKPINK Resmi Perbarui Kontrak Dengan YG Entertaiment
Akibay dari Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi hingga mengakibatkan 11 pendaki tewas.
Sementara 12 pendaki lainnya masih dalam pencarian.
Total, terdapat 75 pendaki yang melakukan aktivitas pendakian.
Baca Juga: Kongres HAMAS ke XI Lahirkan Pemimpin Baru yang Siap Kawal Pembangunan Daerah dan Nasional
Pada hari pertama, Minggu, 3 Desember 2023, sebanyak 49 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat.***