BANTENRAYA.COM – Akibat sepi pembeli dan junlah konsumen yang datang ke Pasar Rangkasbitung terus menurun, maka sejumlah pedagang terpaksa menutup kiosnya.
Kios yang tutup ini rata-rata menjual sayur mayur dan beberapa di antaranya kios pakaian. Sepinya pembeli ini sudah terjadi sejak awal 2022 dan diyakini disebabkan daya beli warga semakin rendah.
Berdasarkan pantauan Banten Raya di Pasar Rangkasbitung pada Minggu 13 Feberuari 2022, sejumlah kios yang ditutup pemiliknya sebagian besar menjual berbagai jenis sayuran. Sedangkan sisanya, yaitu beberapa kios yang menjual pakaian.
Baca Juga: Spesial Valentine! Chip Gratis Hingga 50B, Ini Kode Penukaran Higgs Domino Island 14 Februari 2022
Suryati, salah seorang pedagang sayuran yang masih membuka kios di Pasar Rangkasbitung mengatakan, sejak dua bulan terakhir ini, konsumen yang berbelanja ke Pasar Rangkasbitung terus menurun.
kondisi tersebut, maka banyak pedagang yanng terpaksa menutup kiosnya akibat barang dagangannya banyak yang tidak laku terjual.
“Kebutuhan jenis sayuran adalah barang dagangan yang mudah membusuk. Kalau selama tiga atau empat hari saja tidak laku terjual, maka sayuran milik pedagang terpaksa dibuang. Makanya, akibat sepi pembeli banyak pedagang yang menutup kiosnya,” ujar Suryati.
Baca Juga: Profil Donna Rosamayna Penulis Ikatan Cinta yang Mengundurkan Diri
Enah yang juga pedagang sayuran yang hingga kemarin masih tetap bertahan membuka kiosnya mengatakan, bila dirinya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab menurunnya jumlah konsumen yang datang ke Pasar Rangkasbitung.
Namun yang pasti, selama dua bulan terakhir Enah mengaku selalu merugi akibat berbagai jenis sayuran yang ada dikiosnya banyak yang tidak terjual.
“Entah karena pandemi korona, atau entah banyaknya bermunculan tukang sayuran yang kini berkeliling ke perkempungan, sehingga konsumen yang datang ke Pasar Rangkasbitung semakin menurun. Saya belum tahu secara pasti,” kata Enah.
Baca Juga: Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebelum Simpan Permanen Akun LTMPT Siswa, Intip Rinciannya
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Setiawan, membenarkan dua bulan terakhir ini konsumen yang datang ke Pasar Rangkasbitung mengalami penurunan. Akibat kondisi tersebut, maka sejumlah pedagang khususnya penjualan barang dagangan yang mudah membusuk menutup kiosnya alias tidak berjualan lagi.
“Kemungkinan penyebabnyaakibat pandemi korona, sehingga masyarakat lebih memilih berbelanja ke pedagang yang biasa berkeliling kampung atau ke warung-warung terdekat disekitar rumahnya. Sebab bila berbelanja ke pasar, kemungkinan khawatir tertular covid-19,”terang Dedi. ***



















