BANTENRAYA.COM – Memasuki 10 malam terakhir Ramadan, ribuan umat Islam di berbagai daerah, termasuk di Lebak, berbondong-bondong melaksanakan i’tikaf di masjid-masjid.
Salah satu masjid yang rutin menggelar i’tikaf adalah Masjid Abu Bakar, yang terletak di area Pondok Pesantren Al-Qudwah, Lebak.
I’tikaf menjadi salah satu amalan yang dianjurkan di penghujung Ramadan, di mana umat Islam berdiam diri di masjid untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan melakukan introspeksi diri.
Baca Juga: Bukan Karena Wewe Gombel, Pria Ditemukan di Atas Pohon Beringin Diduga Depresi
Jamaah yang mengikuti i’tikaf berasal dari berbagai kalangan, termasuk guru, pegawai, orang tua siswa, serta warga sekitar.
Sejak malam ke-21 Ramadan, mereka mulai berdatangan dengan membawa perlengkapan seperti sajadah, Al-Qur’an, dan bantal kecil untuk bermalam di masjid.
Suasana yang khusyuk terlihat saat para jamaah melaksanakan salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berzikir hingga menjelang sahur.
Baca Juga: Dasar Hukum Kuat! Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia Tegaskan Galian C di Cikoromong Ilegal
Salah satu jamaah, Mukmin, menyampaikan bahwa i’tikaf adalah momen yang selalu ia nantikan setiap tahun.
“Saya ingin memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadhan ini untuk lebih dekat kepada Allah. Semoga kita semua bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar,” ujarnya.
Ketua panitia kegiatan, Ustadz Iwan Supriana, menjelaskan bahwa pihak masjid telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk jamaah yang mengikuti i’tikaf.
Baca Juga: Tidak Ada di Perda, Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman Sebut Galian C Gunung Cikoromong Ilegal
“Kami menyediakan konsumsi sahur, kajian setiap malam, serta keamanan agar jamaah merasa nyaman dalam beribadah,” katanya.
“Masjid Abu Bakar khusus untuk ikhwan atau bapak, sementara di Mushola Al-Quds khusus untuk akhwat atau ibu-ibu, dan ini bagian dari agenda Ansyitoh Ramadhan di lingkungan Sekolah Terpadu Al-Qudwah,” tutupnya.
Berbagai kajian juga diselenggarakan selama i’tikaf, termasuk Takhsin Quran bagi peserta, kajian bada Tarawih yang dipandu oleh KH. Al’a Rotbi, Lc., M.Pd., serta kajian bada sahur bersama KH. Samson Rahman, MA, pimpinan Pondok Pesantren Al-Qudwah sekaligus penerjemah buku best seller La Tahzan.
Para ulama mengingatkan agar umat Islam tidak melewatkan kesempatan berharga ini, karena di antara malam-malam ganjil dalam 10 hari terakhir terdapat malam Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan.
Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan i’tikaf sebagai bentuk kesungguhan dalam mencari ridha Allah SWT.
Dengan semangat ibadah yang tinggi, diharapkan i’tikaf tahun ini membawa keberkahan bagi umat Islam dan menjadikan Ramadan 1446 H sebagai momentum peningkatan keimanan dan ketakwaan.***



















