BANTENRAYA.COM – Bank Sampah Digital dan mitra berinisiatif mengajak sekolah untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah secara bijak, kreatif, dan berkelanjutan.
Bank Sampah Digital pun akan menggelar program Sekolah Sadar Sampah Episode 1 Serang Raya (Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang) dengan tema “Trash to Trend–Bijak Kelola Sampah dari Sekolah”.
Program “Sekolah Sadar Sampah” agar dilaksanakan pada Selasa, 17 Juni 2025 di Aula Surosowan, Rumah Dunia, Kota Serang.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Sampah Digital Desty Eka Putri Sari mengatakan, peran institusi pendidikan sangat penting dalam membentuk karakter dan kesadaran lingkungan peserta didik sejak dini.
Karena itu, melalui program “Sekolah Sadar Sampah”, Bank Sampah Digital dan mitra berinisiatif mengajak sekolah untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah secara bijak, kreatif, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tayang Bulan Depan! Inilah Sinopsis dan Daftar Pemain Film Agen +62
“Kegiatan ini bertujuan mendorong partisipasi siswa dan guru dalam praktik pengelolaan sampah serta memperkenalkan pendekatan kreatif, edukatif, dan digital dalam menangani isu lingkungan,” kata Desty, Minggu (15/6/2025).
Desty menyatakan, masalah pengelolaan sampah telah menjadi isu krusial di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lingkungan sekolah.
Oleh karena itu Bank Sampah Digital bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup RI melalui pendanaan FOLU RBC Norwegia Tahap II dan III (FOLU NC23), mempersembahkan Seminar dan Workshop Sekolah Sadar Sampah Serang Raya.
Melalui program ini, siswa dan guru diharapkan akan dapat siap bergerak untuk berdampak, bergerak untuk mengurangi, mengatasi sampah dari sumber dan bergerak untuk memberi manfaat untuk lingkungan.
“Dalam kegiatan ini sekolah akan mendapatkan edukasi pengelolaan sampah, pembentukan bank sampah sekolah, pendampingan program, dan jejaring,” katanya.
Baca Juga: 10 Ucapan Peringatan Hari Air Terjun Sedunia 2025, Penuh Makna Cocok Dibagikan di Medsos
Desty menjelaskaan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan terkait pengelolaan sampah di kalangan siswa dan guru, mendorong terbentuknya kader penggerak dan pengelolaan sampah di sekolah, dan menyediakan ruang kolaborasi antar sekolah untuk berbagi praktik baik dalam pengelolaan sampah.
Selain itu juga untuk memperkenalkan inovasi digital dan kreatif dalam pengelolaan sampah sekolah dan terakhir, membentuk Bank Sampah Unit Sekolah sebagai langkah progresif dalam upaya pengurangan sampah dari sumber. (***)