Jumat, 10 Oktober 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Jumat, 10 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Ketika Naga Meliuk-liuk di Kota Serang: Melestarikan Liong dan Barongsai di Tengah Invasi Gadget

Muhamad Tohir Oleh: Muhamad Tohir
3 Februari 2025 | 09:07
Ketika Naga Meliuk-liuk di Kota Serang: Melestarikan Liong dan Barongsai di Tengah Invasi Gadget

Liong yang ditampilkan di Kota Serang. Doni/Bantenraya.com

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

BANTENRAYA.COM – Liong dan barongsai merupakan kesenian khas warga keturunan Tionghoa di Indonesia, termasuk di Banten.

Antusiasme generasi muda pada kesenian ini yang akan menentukan apakah kesenian ini akan punah atau terus bertahan.

Lingkungan Kebon Sayur di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Selasa 28 Januari 2025 siang nampak meriah.

Puluhan warga antusias menyaksikan atraksi liong atau naga yang diiringi musik khas etnis Tionghoa.

Liong bakal diarak keliling kampung Kebon Sayur dan meliuk-liuk menuju Vihara Meta yang berada di Lingkungan Kebaharan, Kecamatan Serang.

Baca Juga: TPP Tak Cair, Anggota Koperasi Karya Praja Sejahtera Pemkot Cilegon Ramai-ramai Ajukan Pinjaman

Choki, salah seorang warga Lingkungan Kebon Sayur atau Mangga Dua RT 3 RW 7, Kelurahan Kota Baru, mengatakan, pertunjukan liong dan barongsai merupakan tradisi etnis Tionghoa yang ditampilkan saat perayaan Imlek dan Cap Goh Meh.

Terkhusus liong, hanya akan ditampilkan di vihara-vihara saat hari besar.

“Jadi hanya event-event tertentu seperti perayaan di vihara-vihara, tapi kalau untuk barongsai secara universal,” ujar Chiko, kepada Banten Raya akhir Januari lalu.

Chiko yang merupakan generasi kedelapan pembuat liong di Kota Serang ini mengatakan, pertunjukan liong berbeda dengan barongsai.

Baca Juga: Mengenal Ahmad Muhibbin, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Serang yang Pernah Jadi Sopir Truk Pasir

Bila barongsai bisa dimainkan oleh dua orang, maka liong harus melibatkan banyak orang, karena liong memiliki ekor yang panjang. Selain pemain inti, juga ada pemain cadangan.

“Untuk liong berbeda. Dia panjang jadi membutuhkan banyak pemain. Pemain intinya aja sembilan orang, belum termasuk pemain cadangan, kurang lebih semuanya 50 orang,” ujar Chiko.

Berbeda dengan permainan barongsai, permainan liong kurang lebih sekitar belasan orang.

Barongsai hanya kepala dan buntut ditambah pemain musik lima orang. Jadi untuk pergantian minimal totalnya semua ada delapan orang.

Baca Juga: Juara Thailand Masters 2025, Ganda Putri Indonesia Jadi Obat Pereda Krisis Prestasi Bulutangkis

Chiko menjelaskan, pertunjukan liong dan barongsai bisa dilakukan oleh semua kalangan umur dengan syarat sudah memahami cara bermainannya.

Khusus untuk perayaan Imlek dan Cap Go Meh, setiap peserta yang bermain liong maupun barongsai tidak dibayar.

Namun jika tampil untuk instansi atau perorangan, tim liong maupun barongsai mendapatkan upah atau uang lelah.

“Sukarela kalau untuk semacam perayaan Imlek, Cap Go Meh, mereka sukarela. Tapi kalau misalnya ada perorangan yang ngundang kita atraksi itu ada uang lelahnya,” akunya.

Baca Juga: 15 Tim Kejar Tiket Untuk Segel Tiket Lolos Nasional di Liga 4 Banten

Choki menyebutkan, besaran tarif sewa liong maupun barongsai untuk instansi atau perorangan mencapai jutaan rupiah. Untuk durasi waktu atraksinya tergantung permintaan penyewa.

Khusus untuk perayaan Imlek dan Cap Go Meh bisa tiga sampai empat kali atraksi.

“Satu kali main kurang lebih sekitar 30 menit untuk liong. Barongsai kurang lebih sekitar 15 menit. Kalau liong pasarannya sekitar Rp5 juta. Kalau untuk barongsai kurang lebih sekitar Rp3 juta sampai Rp3,5 juta,” sebut Choki.

Chiko menjelaskan, atraksi liong dan barongsai bukan sekadar pertunjukan hiburan dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek dan Cap Go Meh semata.

Baca Juga: RSUD Cilograng di Lebak Ditargetkan Beroperasi April 2025

Menurutnya ini juga upaya untuk melestarikan seni budaya leluhur agar tidak punah.

BACAJUGA:

Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

9 September 2025 | 08:20
puluhan ribu pelajar di Kota Serang belum dapat MBG

74.166 Pelajar di Kota Serang Belum Menerima Manfaat MBG

7 September 2025 | 22:05
gusdurian

GUSDURian Serang Raya Resmi Ganti Koordinator, Presidium Baru Siap Dorong Gerakan Pemuda Lintas Iman

7 September 2025 | 15:28
Branch Office BRI Serang

Branch Office BRI Serang Sambut HPN 2025 dengan Beragam Promo

7 September 2025 | 13:37

“Liong dan barongsai ciri khas budaya etnis Tionghoa,” jelas Chiko.

Dia berharap liong dan barongsai sebagai seni budaya tradisional etnis Tionghoa tidak lengkang oleh waktu. Karena itu, generasi muda harus peduli dan mau meneruskan apa yang sudah diwariskan oleh para orang tua mereka.

Menurut Chiko, ada perbedaan penggunaan liong dan barongsai. Baringsai lebih universal dan bisa digunakan dalam banyak event, mulai dari khitanan, ulang tahun, acara pembukaan toko, hingga kampanye.

Baca Juga: Guru dan Pamdal Pemprov Banten Berebut Kuota, BKD Upayakan Pemanfaatan Sisa Formasi PPPK Tahap 1

Sementara liong biasanya lebih banyak digunakan dalam momen keagamaan.

Dia menjelaskan, atraksi liong merupakan permainan kolektivitas, sehingga dibutuhkan kekompakan antar personel agar setiap gerakan seirama.

Bermain liong ibarat gotong royong, satu sama lain harus saling bekerja sama dan saling bahu membahu.

“Dari kepala sampai ekor itu kalau tidak selaras liong bisa berbelit, maka harus sejalan, seirama,” jelas Chiko.

Baca Juga: BRI UMKM EXPORT 2025 Resmi Ditutup: Raih Lebih dari 63 Ribu Pengunjung dan Catat Business Matching Senilai USD 90,6 Juta

Menurut Chiko, antusiasme generasi muda di lingkungannya terhadap permainan liong dan barongsai hingga saat ini masih cukup bagus.

Anak-anak muda masih mau mengikuti kesenian tradisional budaya etnis Tionghoa itu setiap ada kesempatan.

Namun, sifat anak-anak yang cepat bosan, ditambah maraknya game di gadget seperti saat ini menjadi salah satu tantangan bagi para pegiat seni liong dan barongsai di Kota Serang.

“Iya kita arahkan. Kita ajak diskusi baik-baik. Kita kasih pengarahan supaya tradisi ini tidak hilang,” katanya.

Baca Juga: Selamat Tinggal Sistem Zonasi PPDB, Banten akan Menerapkan Apa?

Chiko mengungkapkan, saat ini seniman pembuat liong di Kota Serang memang sudah tiada. Karena itu sebagai generasi penerus dia tetap semangat untuk melestarikan liong dan barongsai di era digital sekarang ini.

“Yang dari awal itu leluhur saya dari istri saya. Istri punya leluhur, dia yang awal membentuk liong di Kota Serang. Nama leluhur saya Subur. Turun ke Jampang. Turun mertua saya. Terus turun keponakannya, dan cucu dan cicitnya. Saya mungkin generasi kedelapan. Bisa dibilang saya salah satu penerusnya,” bebernya.

Chiko mengungkapkan, pertunjukan liong dan barongsai di Kota Serang sempat vakum pada masa Ore Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa.

Saat itu, pertunjukan liong maupun barongsai dihentikan karena alasan untuk saling menghormati sesama agama.

Baca Juga: Program Pendidikan Gratis Hanya untuk Kelas X di Provinsi Banten

Setelah Orde Baru runtuh, terutama ketika Presiden Abdurrahman Wahid berkuasa, pertunjukan liong maupun barongsai kembali diperbolehkan hingga sekarang.

Bahkan, pada masa Abdurrahman Wahid tahun baru Imlek dijadikan sebagai hari libur nasional.

“Dari situ etnis Tionghoa mulai bangkit lagi dan tidak ada pembatasan sampai saat ini, karena sudah dapat dukungan dari pemerintah,” kata Chiko.

Chiko mengatakan, proses pembuatan liong tidak semudah membalikan telapak tangan. Waktu pembuatannya saja butuh sekitar empat sampai lima bulan.

Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kota Serang, Kata Dinkop UKM Akibat Libur Panjang

Tiang liong pun harus ganjil dan tidak boleh genap sesuai aturannya. Liong di Kota Serang sendiri biasanya memiliki sembilan tiang.

“Yang penting ganjil. Ada yang bisa pakai lima tiang, ada yang pakai 9 tiang. Tapi kebanyakan pakai sembilan tiang,” terang dia.

Adapun bahan-bahan untuk membuat liong adalah bambu, cat, kuas, tali jagung, lem, kain, tiang atau kayu, atau stainless. Proses membuat liong yang paling sulit adalah saat membuat kepala liong.

“Yang bikin rumit itu di kepalanya karena ada sembilan tiang,” katanya.

Baca Juga: 14 Ucapan HUT HMI Ke-78 yang Penuh Harapan dan Doa, Bagikan di Media Sosial!

Chiko menyebutkan, biaya pembuatan liong tak sedikit. Ia memperkirakan mencapai Rp10 juta. Karena biaya membuatnya cukup mahal, biasanya dilakukan iuran bersama warga di lingkungan setiap akan membuat liong.

“Kalau yang sekarang punya orangtua saya, dari leluhur orangtua saya. Karena tadinya sering bikin. Akhirnya teman-teman semua bergerak lagi. Kita jadiin pelan-pelan. Bikin baru. Karena terbentur biaya kita pelan-pelan. Tapi kalau biayanya sudah ada nggak sampai sekitar empat sampai lima bulan. Biayanya pelan-pelan aja. Bareng-bareng,” katanya.

Chiko mengatakan, liong di Jakarta dan Banten berbeda, karena liong Jakarta menggunakan liong modern, sedangkan liong Banten masih menggunakan liong tradisional.

“Kalau liong yang modern dia lebih kecil. Terus warnanya beraneka ragam. Ada yang merah, emas. Tapi khusus di Serang sini kenapa saya bilang lebih condong ke tradisional dari leluhurnya itu nggak pernah diubah warna tetap hijau,” kata Chiko.

Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka, Warga Kota Serang Kelimpungan Dianggap Merepotkan Warga Kecil Beli di Pangkalan

Ia menjelaskan, liong memiliki lima warna dan setiap warnanya memiliki makna tersendiri. Liong merah, liong hitam, liong putih, liong hijau, dan liong emas.

“Kalau liong hijau bisa dibilang liong kebijaksanaan. Liong merah itu cenderung unsur api. Liong putih itu saya lupa. Jarang dipakai karena tingkatannya lebih tinggi. Liong emas unsur seperti ke rezeki,” terangnya.

Chiko mengaku, liong yang saat ini dipakai untuk atraksi setiap perayaan Imlek maupun Cap Go Meh merupakan hibah dari leluhurnya ke perkumpulan warga.***

Editor: Administrator
Tags: barongsaiImlekKota SerangLiongTionghoa
Previous Post

TPP Tak Cair, Anggota Koperasi Karya Praja Sejahtera Pemkot Cilegon Ramai-ramai Ajukan Pinjaman

Next Post

Intip Kalender Bulan Februari 2025, Peringatan Nasional dan Internasional yang Belum Banyak Diketahui

Related Posts

Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten
Kota Serang

Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

9 September 2025 | 08:20
puluhan ribu pelajar di Kota Serang belum dapat MBG
Daerah

74.166 Pelajar di Kota Serang Belum Menerima Manfaat MBG

7 September 2025 | 22:05
gusdurian
Kota Serang

GUSDURian Serang Raya Resmi Ganti Koordinator, Presidium Baru Siap Dorong Gerakan Pemuda Lintas Iman

7 September 2025 | 15:28
Branch Office BRI Serang
Kota Serang

Branch Office BRI Serang Sambut HPN 2025 dengan Beragam Promo

7 September 2025 | 13:37
Prof Tihami
Daerah

Kabar Duka! Prof Tihami, Guru Besar UIN SMH Banten Tutup Usia di Usia 74

5 September 2025 | 14:47
Sekda Kota Serang
Daerah

Sekda Kota Serang Langsung Tantang Kepala Dindikbud yang Baru, Sukseskan Serang Cerdas

4 September 2025 | 21:16
Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

  • robinsar

    BKN Restui Rotasi dan Mutasi di Pemkot Cilegon, Robinsar Pastikan Sejumlah Pejabat Ini Aman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 2027, Tunjangan ASN Pemkot Serang Bakal Dipangkas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 450 Honorer Kota Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Dialihkan ke Outsourcing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BKN Pastikan 10 Pejabat Pemkot Cilegon Aman, Tak Bakal Kena Perombakan dari Robinsar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nasib 930 Honorer Tunggu Kebijakan Pusat, Bola Panas Dilempar ke Pemprov Banten

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usulan Mutasi Pejabat Pemkot Cilegon Direstui BKN, Robinsar Sudah Siapkan Hari H Pelantikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggiurkan, Besaran Gaji dan Uang Lembur Pegawai Outsourcing Pemerintahan di Banten 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditanya Soal Mutasi Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin, Robinsar: Nanti Kita Lihat Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kawasan Industri Sawah Luhur Berpotensi Tekan 26.686 Pengangguran di Kota Serang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Honorer Pemkot Cilegon dipecat

Honorer Pemkot Cilegon Dipecat, Istrinya Protes

12 September 2025 | 13:37
robinsar

BKN Restui Rotasi dan Mutasi di Pemkot Cilegon, Robinsar Pastikan Sejumlah Pejabat Ini Aman

8 Oktober 2025 | 21:27
Honorer di Kota Cilegon

450 Honorer Kota Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Dialihkan ke Outsourcing

7 Oktober 2025 | 13:45
penanaman modal d Kota Cilegon

Total Penanaman Modal di Kota Cilegon Tembus Rp9 Triliun, Lotte Chemical dan Krakatau Steel Mendominasi

1 Oktober 2025 | 21:56

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

Tambang di Lebak

Dua Rekomendasi Komisi IV untuk Atasi Aktivitas Tambang Meresahkan di Lebak

10 Oktober 2025 | 21:38
Polres Cilegon

Jelang Libur Panjang, Polres Cilegon Siapkan Skema Lalu Lintas Nataru 2025

10 Oktober 2025 | 21:22
Koperasi Merah Putih

Pemprov Banten Genjot Koperasi Merah Putih Jadi Motor Baru Ekonomi Desa

10 Oktober 2025 | 21:07
Polres Serang tangkap kejahatan

Aksi Bersih-Bersih, Sepekan Polres Serang Tangkap 9 Pelaku Kejahatan

10 Oktober 2025 | 20:50

Tag

2022 Andra Soni ASN Bang Edi Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemilu 2024 Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda