BANTENRAYA.COM – Dalam melestarikan warisan budaya, terpantau di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon terlihat kompak menggunakan kebaya untuk pegawai perempuan dan batik untuk pegawai laki-laki, Kamis 24 Juli 2025.
Seluruh pegawai Pemkot Cilegon kompak mengenakan kebaya dan batik dalam rangka memperingati Hari Kebaya pada setiap 24 Juli 2025.
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma mengatakan, kebijakan menggunakan kebaya dan batik di lingkungan Pemkot Cilegon tersebut sesuai surat edaran nomor 1373/DP3AP2KB yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin yang diedarkan pada 23 Juli lalu.
“Kita mengeluarkan surat edaran dari Pak Sekda sesuai dengan Keppres Nomor 19 Tahun 2023 tentang ditetapkannya tanggal 24 juli sebagai Hari Kebaya Nasional,” kata Lia kepada Banten Raya, Kamis 24 Juli 2025.
Baca Juga: Pemkot Serang Bakal Tarik Pedagang Lingkar Luar ke dalam Pasar Induk Rau
Ia menjelaskan, peringatan Hari Kebaya Nasional ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya sebagai identitas nasional dan aset warisan budaya bangsa Indonesia.
“Ini meruapakan sebagai simbol identitas nasional yang tentunya kebaya mampu merekatkan masyarakat lintas etnis Indonesia berbagai macam jenis kebya, aspek kekayaan budaya,” jelasnya.
Melalui kebijakan ini, ia berharap, kebaya tidak hanya menjadi pakaian tradisional yang dikenakan pada momen tertentu saja.
Tetapi kebaya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk cinta terhadap budaya bangsa.
“Kebaya saat ini telah berkembang menjadi sebuah kekayaan budaya yang perlu dilestarikan, maka peringatan ini menjadi pengingat kita semua yang memiliki kekayaan budaya,” tuturnya.
Baca Juga: Lolos OSN Tingkat Provinsi Tiga Siswa Bina Insani Fokus Berlatih
Sementara itu, salah satu pegawai Diskominfo Kota Cilegon Megawati mengaku bahagia dapat mengikuti perayaan Hari Kebaya Nasional di lingkungan Pemkot Cilegon.
Menurutnya, kebaya memiliki makna khusus untuk para perempuan di Indonesia serta terlihat anggun dalam memakai kebaya.
“Tentunya sangat bahagia, karena ini sebagai bentuk kebanggan akan budaya di Indonesia, karena budaya bukan tentang pakaian atau kostim tetapi tentang jati diri sebagai budaya Indonesia,” ujarnya. (***)