BANTENRAYA.COM – Gelar audisi tari budaya non budget, Pemkot Cilegon akan memilih 3 grup penari untuk tampil di festival budaya internasional Budaye Cilegon Fest dan International Folk Arts 2025 Agustus nanti.
Program inisiasi Pemkot Cilegon tersebut bekerjasama dengan konsultan salah lembaga yang merupakan bagian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) dan melibatkan 5 negara yaitu Rusia, Korea Selatan, India, Indonesia, dan Belgia.
Sebanyak 14 grup penari di Kota Cilegon telah mengikuti audisi yang dinilai oleh para juri profesional di Aula Kominfo Kota Cilegon, Kamis 10 Juli 2025.
Baca Juga: Seluruh Honorer Diangkat Jadi PPPK, Kemenag Kota Cilegon Kini Beri Tuntutan Lebih
Salah satu juri audisi tari budaya sekaligus istri Wakil Walikota Cilegon, Nur Kusuma Ngarasati mengatakan, selama melihat audisi tersebut dirinya merasa bangga dengan bakat yang dimiliki oleh para penari di Kota Cilegon.
“Ada 14 penampilan, saya bangga potensi para penari di Cilegon ini sudah bisa masuk 8 nilainya, bagus-bagus, nanti tinggal bagaimana kita mengolahnya supaya kemasannya lebih menarik lagi,” kata Raras kepada Bantenraya.com saat ditemui di Aula Kominfo Kota Cilegon, Kamis 10 Juli 2025.
Dari 14 grup penari yang sudah tampil, ia mengungkapkan, hanya terdapat 3 grup saja yang akan menjadi juara dan tampil pada ajang Budaye Cilegon Fest dan International Folk Arts 2025 pada Agustus nanti.
Baca Juga: Ingin Tahu Harga Samsung Flip 7? Blibli Sedang Membuka Pre-Order
“Inginnya semua penari mengikuti rangkaian acara nanti, tapi untuk juara 1, 2 ,3 ini karena harus melihat yang kemasan tariannya bagus tampil pada opening closing dan lain-lain,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dirinya dan juri lainnya menilai para grup penari tersebut dari kualitas penarinya karena akan tampil pada panggung yang megah dan dilihat oleh negara lain juga.
“Maunya yang kualitasnya bagus karena nanti tampil di panggung yang besar yang dapat dilihat oleh negara lain, sekaligus memperkenalkan budaya,” jelasnya.
Dengan menyelenggarakan audisi tersebut, Pemkot Cilegon memberikan kesempatan dan peluang kepada masyarakat Kota Cilegon untuk tampil pada ajang festival budaya internasional.
“Adanya audisi ini biar adil jadi biar yang tampil penarinya ga itu-itu lagi, jadi nanti ini sudah jelas ya hasilnya,” ujarnya.
Nantinya untuk juara 1, 2, 3 tak ada pelatihan khusus untuk festival tersebut, karena sudah dipilih dari hasil audisi untuk grup penari yang memiliki kekurangannya sedikit.
Baca Juga: Preview Match Dewa United vs Port FC di Piala Presiden 2025, Partai Penentuan ke Fase Gugur
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila menambahkan, setiap juara akan ditampilkan di tempat berbeda-beda, kecuali juara 1 akan tampil di panggung utama Alun-alun Kota Cilegon.
Ia menyampaikan, audisi tersebut non budget dan tak ada uang pembinaan dari Pemkot Cilegon untuk para juara 1, 2 dan 3.
“Hadiahnya hanya trofi dan piagam saja, tidak ada uang pembinaan, karena ini non budget,” pungkasnya. ***

















