BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Robinsar mengaku sulit untuk menjadikan bus Trans Cilegon menjadi transportasi jemputan untuk anak sekolah di Kota Cilegon.
Saat ini diketahui bus Trans Cilegon yang berada di Terminal Seruni Cilegon akan dijadikan sebagai bus antar jemput ASN Pemkot Cilegon saat Hari Bebas Kendaraan setiap satu bulan sekali.
Sebelumnya masyarakat Kota Cilegon sudah menyarankan untuk bus Trans Cilegon untuk dapat dijadikan transportasi jemputan untuk anak sekolah.
Yudi Warga Citangkil menyarankan, bus Trans Cilegon tersebut dapat dijadikan sebagai transportasi antar jemput untuk anak sekolah untuk mengurangi kecelakan lalu lintas terjadi.
Baca Juga: KSWM Banten Bentuk Koperasi Untuk Kemandirian
“Belum lama ini emang liat sih bus Trans Cilegon lewat jalan kota, ya baiknya bisa diaktifkan setiap hari bus itu, bisa jadi mobil jemputan untuk anak sekolah. Ini bisa menghindari kecelakaan juga,” kata Yudi kepada Banten Raya, Minggu 1 Juni 2025.
Ia berharap, Pemkot Cilegon dapat mengaktifkan kembali bus Trans Cilegon selain untuk transportasi jemputan ASN, dapat dimanfaatkan sebagai bus jemputan anak sekolah.
Menurutnya, bus Trans Cilegon dapat dijadikan bus antar jemput anak sekolah yang standby di satu titik lokasi.
“Sistem penjemputannya bisa sama kayak bus jemputan perusahaan saja, misalkan nanti kumpulnya di Masjid Agung atau dimana gitu buat jam berangkat atau jam pulang sekolah anak-anak,” harapnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Robinsar mengungkapkan, dirinya memang telah memiliki rencana untuk mengaktifkan kembali bus Trans Cilegon menjadi salah satu angkutan umum.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Spesial Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 yang Penuh Semangat
Namun untuk pengaktifan bus Trans Cilegon itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini.
“Pengaktifan bus Trans Cilegon itu memang wacana ada, sedang direncanakan yang matang. Tapi tidak dalam waktu dekat ini ya, masih banyak yang perlu dipersiapkan,” ungkapnya.
Menanggapi komentar masyarakat yang ingin bus Trans Cilegon dijadikan sebagai bus jemputan sekolah, kata dia, belum ada rencana seperti itu.
“Kita belum kepikiran bus Trans Cilegon itu jadi jemputan anak sekolah, karena terbatas juga busnya cuma ada 3, sedangkan jumlah anak sekolah itu kan banyak,” katanya.
Robinsar menjelaskan, jika untuk transportasi jemputan anak sekolah maka tak akan terakomodir secara keseluruhan, karena keterbatasan jumlah bus.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata Gratis di PIK 2, Liburan Hemat Tanpa Bikin Kantong Jebol
“Busnya juga cuma ada 3, kalau jadi jemputan anak sekolah nanti timbul kecemburuan tidak terakomodir semua, anak sekolah itu kan banyak se-Kota Cilegon,” jelasnya. (***)