BANTEN RAYA.COM – Pengamat Ekonomi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Hady Sutjipto menilai hilirisasi industri harus masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon 2025-2029. Hal itu menjadi penting sebagai strategi menumbuhkan ekonomi di Kota Cilegon.
Hady menyatakan, dalam RPJMD belum terlihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk lahan industri hilir. Hal itu harus disiapkan pemerintah.
Sebab, pemerintah harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat. Salah satu yang memiliki potensi besar yakni hilirisasi industri yang belum ada di Kota Cilegon.
“Kita sadari sektor industri hulu ada di Kota Cilegon baik baja dan kimia, ada Krakatau Steel, Posco, Chandra Asri dan Lotte, Lalu sektor energi ada Indonesia Power. Dibutuhkan sektor hilir karena perusahaan tidak ada di Kota Cilegon banyak ada di Jawa Barat. Artinya jika mau jadi batu loncatan hilirisasi industri harus ada di Kota Cilegon. Namun di RTRW belum ada, jadi harus dipetakan luas lahan untuk industri hilir,” katanya, saat menjadi narasumber dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Cilegon 2025-2026 di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon, Senin (5/5).
Hady menyatakan, selama ini hasil produksi baja dan Kimia langsung diekspor atau hilirnya justru ada di luar Kota Cilegon. Kedepan, harus ada penekanan dari pemerintah agar produksi hulu dibuatkan hilirnya.
“Kimia langsung baja juga sama (ekspor-red), harusnya ada industri hilir karet misalnya untuk pabrik ban, ini karena ada hilirnya di KOta Cilegon. Paling tidak, harus bisa mengamankan industri hilirnya, pembangunan terpadu industri hulu dan hilirnya. Jadi itu harus dibicarakan (dengan industri-red),’ imbuhnya pria yang juga menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Banten.
Di sisi lain, papar Hady, industri hilir akan menjadi industri kreatif yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.
“Industri berat tetap jalan tapi bagaimana muncul industri kreatif menyerap tenaga kerja. karena itu bisa lebih besar (menumbuhkan ekonomi-red).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Maman Mauludin menjelaskan, pengambangan ekonomi kratif menjadi salah satu visi yang dikembangkan dalam RPJMD. Lebih dari itu, akan ada fasilitas Jalan Lingkar Utara yang mampu mendorong ekonomi kreatif tumbuh.
Baca Juga: Pendapatan Moling Kabupaten Serang Ditarget Rp3 Miliar
“JLU akan ada potensinya. Termasuk Pelabuhan Warnasari yang akan menjadikan pendapatan bertambah. Sebab, dari pendapatan sampai 2029 hanya akan mencapai Rp2,4 triliun,” pungkasnya. (***)
















