BANTENRAYA.COM – Dalam mengoptimalkan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kota Cilegon, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon menggandeng seluruh stakeholder untuk berkolaborasi memberantas narkoba.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Konsolidasi Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan) tahun 2025 di Aula Setda Cilegon, Rabu 16 April 2025.
Wakil Wali Kota Cilegon Fajar Hadi Prabowo mengatakan, pentingnya seluruh stakeholder saling berkolaborasi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bersama dengan BNN Kota Cilegon.
“Penting banget saling berkolaborasi, kita tidak bisa berjuang sendirian. Kita perlu ubah mindsetnya jangan menunggu ada orang ysng mengidap narkoba dulu baru ditangani, tapi perlu preventif dari akarnya,” kata Fajar kepada Bantenraya.com, Rabu 16 April 2025.
Baca Juga: BSI Hadirkan Layanan Transaksi Logam Mulia Bebas Antri
Ia menegaskan, terutama kepada para Camat, Lurah dan OPD di lingkungan Pemkot Cilegon untuk dapat menangani program tersebut dengan serius dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Kota Cilegon.
“Karena kita posisinya sebagai gerbang masuk jadi tidak boleh santai nanggepinnya harus serius, lakukan kegiatan sosial yang bisa meningkatkan motivasi untuk mencegah penyebaran narkoba,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Cilegon Raden Bogie mengungkapkan, pihaknya berkomitmen dalam memperkuat program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bersama dengan para stakeholder.
“Kami tidak bisa bergerak sendiri maka harus bersama stakeholder baik pemerintahan, swasta, masyarakat, untuk menggerakan paham sadar bergerak bersama menjalankan P4GN dalam mencegah penyebaran narkoba terjadi,” ungkapnya.
Baca Juga: Jadwal Tayang Film Korban Jatuh Tempo di Bioskop, Intip Para Pemeran dan Sinopsisnya
Menurutnya, program Kotan tersebut sebagai salah satu upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran jaringan narkoba di Kota Cilegon.
“Data dari Lapas Cilegon yang tahun sebelumnya warga binaan terkena narkoba di Kota Cilegon ada sekitar 290 orang, sekarang jadi 380 orang, artinya kan ada peningkatan. Maka kita perlu bersama-sama melakukan pencegahan,” pungkasnya. (***)