BANTENRAYA.COM – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon melakukan kunjungan kerja ke Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri atau BPRSCM pada Senin, 17 Maret 2025.
Sebelumnya, pada pekan lalu Komisi III DPRD Kota Cilegon juga melakuan kunjungan ke Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Cilegon mandiri yang menjadi mitra kerjanya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Cilegon Rahmatulloh mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan ke BPRSCM untuk mengontrol kinerja Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD sebagai mitra kerjanya.
“Kami berharapnya BPRSCM memberikan kontribusi dividen ke Pemkot Cilegon. Tapi, sampai hari ini BPRSCM belum bisa memberikan dividen karena laba bersihnya masih minus, dan mereka targetnya di 2024 kemarin sudah positif tidak negatif, tetapi karena ada beberapa hal belum bisa mengejar target,” katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional atau PAN ini meminta BPRSCM tidak berada di zona nyaman dengan target pendapatan yang tidak terealisasi.
Baca Juga: Krakatau Steel Donasikan Bantuan Hingga Rp2,2 Miliar pada Momen Ramadan 2025
“Minta ke kepala daerah baru, supaya pengelolaan keuangan di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bisa di BPRSCM pengelolaanya, dan seluruh ASN (Aparatur SIpil Negara) diwajibkan menabung di BPRSCM, saya minta kepala daerah hari ini tegas ada kebijakan ini,” kata Rahmat.
Wakil rakyat yang telah empat periode duduk sebagai wakil rakyat ini meminta Walikota dan Wakil Walikota Cilegon untuk mengeluarkan kebijakan agar BPRSCM bisa meningkat sektor pendapatannya.
“BIsa saja Walikota memberikan kebijakan bisa membantu BPRSCM dari keterpurukan, ataupun BUMB seperti PT PCM (Pelabuhan Cilegon MAndiri) dan Perumda Cilegon Mandiri deposito di BPRSCM,” tuturnya.
Rahmat meminta BPRSCM juga meningkatkan layanan digital seperti Mobile Banking, ataupun layanan lain secara digital.
Baca Juga: Tinggal Klik! 15 Link Twibbon Malam Lailatul Qodar, Meriahkan dan Bagikan di Medsos
“Sekalipun infrasrtuktur digitalisasinya mahal, ya harus dilakukan, gak ada bisnis yang tidak berinvestasi, mahal itu untuk digitalisasi kan bagian dari investasi,” tegasnya.
Menurut Rahmat, sejak BPRSCM berdiri, sudah ratusan miliar digelontorkan Pemkot Cilegon untuk penyertaan modal, akan tetapi hingga saat ini belum balik modal.
“Dulu pernah setor dividen, tapi semenjak NPF (Non Performing Financing) jeblok, hingga sekarang belum ada setoran dividen lagi,” ucapnya.
Terpisah, Direktur Bisnis BPRSCM Yoyo Hartoyo saat dibubungi Bantenraya.com tidak memberikan tanggapan.***