BANTENRAYA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon memastikan program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) bukan pinjaman kepada Pemkot Cilegon.
Anggaran Rp102 miliar yang diberikan tersebut murni bantuan dari pemerintah pusat yang didanai oleh Bank Dunia untuk pembangunan pabrik pengolahan sampah di Kota Cilegon.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Cilegon Sabri Mahyudin menegaskan, projek ISWMP tersebut bukan utang pemerintah daerah.
Baca Juga: ARMY Merapat! Jam Tayang BTS World Tour Love Yourself Speak Yourself The Final di NET TV Part 2
Akan tetapi program itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat kepada 6 kota dan kabupaten.
Jika ada pinjaman bank dunia maka itu ditanggung seluruhnya pemerintah pusat bukan daerah.
“Kalau pertanyaannya apakah cilegon berutang? Tidak, jadi utang itu ditanggung oleh Pemerintah Pusat termasuk yang 6 kabupaten/kota terpilih,” ujarnya.
Baca Juga: Nonton Drakor The Witch Episode 2 Sub Indo Full Movie: Rahasia Mi Jeong Bakal Terungkap?
“Jadi semuanya pinjaman ini ditanggung oleh pemerintah pusat, jadi tidak ada 6 kabupaten/kota mengeluarkan biaya,”,” katanya, Minggu 16 Februari 2025.
Sabri mengungkapkan, total anggaran Rp 102 miliar itu dialokasikan untuk pembangunan fisik dan pengadaan peralatan, sementara sisanya digunakan untuk penyusunan regulasi, edukasi, serta pelatihan.
“Pelaksanaan program ini juga melibatkan berbagai instansi pemerintah,” ungkapnya.
“Seperti Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Dalam Negeri, yang memiliki peran masing-masing dalam memastikan keberhasilan program,” ujarnya.
Ia menegaskan, program tersebut akan mulai berjalan dan mulai tahap pembangunannya pada Maret 2025.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan pengelolaan sampah di Cilegon semakin optimal dan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.
“Akan ada dua produk yakni BBJP (Bahan Bakar Jumputan Padat-red) dan RDF (Refuse Derived Fuel) atau bahan bakar alternatif yang berasal dari pengolahan sampah,” tuturnya.
“Ini juga diberikan karena untuk BBJP Plant sudah ada penampungnya,” tegasnya.
Sebelumnya, Walikota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, adanya bantuan tersebut merupakan proses panjang seleksi yang dilakukan dari 46 daerah menjadi hanya 6 daerah saja.
Baca Juga: Curi Motor Diparkiran, Warga Lampung Timur Diciduk Polisi
Sekarang merupakan pertemuan tindak lanjut dimana proses pembangunan memasuki tahap lelang pekerjaan.
“Ini realitas setelah terjadinya MoU kemarin, segala sesuatu butuh proses. Proses pekerjaan sekarang memasuki masa lelang,” katanya.
Helldy menegaskan, berterima kasih kepada Bank Dunia dan Kemenpu tidak ada efisiensi untuk anggaran pembangunan.
Baca Juga: When The Stars Gossip Episode 14 Sub Indo: Link Nonton Full Movie Beserta Sinopsis Bukan Bilibili
“Kami sampaikan terimakasih karena atas Bank Dunia dana ini tidak termasuk yang dilakukan efisiensi,” jelasnya.
Helldy menyampaikan, sebelumnya Pemkot Cilegon sudah mendapatkan bantuan dari PLN untuk membangun pabrik sampah 30 ton per hari berupa Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant.
“Dengan adanya ini maka kapasitas pengolahan menjadi sebesar 230 ton per hari. Jadi Cilegon akan defisit sampah,” ujarnya.
Baca Juga: Daftar Film Bioskop di Yogyakarta Hari Ini, Lengkap dengan Harga Tiket
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Dirjen Cipta Karya Kemen PU Pradita Cancerita menjelaskan, dipilihanya Cilegon karena memiliki skor tertinggi saat seleksi. Sebab, Cilegon sudah memproduksi bahan bakar pengganti batu bara dan sudah memiliki tampungan di Indonesia Power.
“Sudah ada dari Indonesia Power (menerima produknya-red). Percuma jika tidak ada yang menampung dan ini mekanismenya yang punya skors tertinggi,” jelasnya.
Ia menyatakan, sekarang proses pembangunan masuk dalam tahap lelang. Dimana, diharapkan dalam waktu cepat bisa selesai dan mulai pembangunan.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja Sinar Mas Forestry Terbaru 2025, Kualifikasi Lulusan Ini Boleh Daftar
“Di 2025 ini. Kami berharap pembangunan bisa selesai di tahun 2025 dan 2026,” jelasnya. ***