BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon dan Wakil Walikota Cilegon terpilih Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo akan melakukan proses pelantikan sebagai kepala daerah di Istana Negara Republik Indonesia.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemkot Cilegon Riezka Budhi Mustika mengatakan, sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat bahwa pelantikan kepala daerah se-Indonesia akan dilakukan di Istana Negara RI pada 6 Februari 2025.
“Kami mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat Pak Prabowo bahwa pelantikan kepala daerah secara serentak di Istana negara pada 6 Februari 2025,” kata Budhi kepada Banten Raya pada Rabu, 29 Januari 2025.
Menurutnya, pelantikan serentak di Istana Negara RI sebagai salah satu upaya dalam menghemat anggaran di setiap daerah.
Baca Juga: PMI Cilegon Himpun 9.678 Kantong Darah Selama 2024
“Untuk meminimalisir anggaran di daerah, maka dari Pemerintah Pusat akan melaksanakan pelantikan di Istana Negara RI nanti,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pelantikan serentak di Istana Negara RI tersebut untuk daerah yang tidak memiliki catatan gugatan di Mahkamah Konstitusi.
“Jadi tanggal 6 Februari nanti untuk daerah yang tidak memiliki catatan Pilkada di MK, dan Kota Cilegon tidak masuk dalam catatan MK,” katanya.
Pelantikan Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo tersebut akan dikawal oleh perwakilan dari Pemkot Cilegon untuk menuju ke Istana Negara RI.
Baca Juga: Honda Banten Bidik Penjualan 111 Ribu Unit Sepeda Motor di Tahun 2025
“Nanti kemungkinan yang akan ikut ada para istri dari Pak Robinsar dan Pak Fajar, pengawal Polisi, protokol, ajudan, dan driver,” ucapnya.
Usia pelantikan nanti, Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo juga akan mendapatkan 3 fasilitas yang telah disediakan oleh Pemkot Cilegon sebagai kepala daerah Kota Cilegon.
“Yang sedang kami persiapkan saat ini ada kendaraan dinas, ruang kerja untuk Pak Robinsar dan Pak Fajar, dan rumah dinas Walikota juga,” ungkapnya.
Namun untuk pakaian dinas Walikota Cilegon dan Wakil Walikota Cilegon telah dianggarkan secara pribadi oleh Robinsar dan Fajar.
Baca Juga: Kades di Lebak Diduga Problematik, Tokoh Ulama Minta Segera Menundurkan Diri
“Pak Robinsar dan Pak Fajar berempati dengan keadaan saat ini yang sedang mengalami defisit anggaran. Jadi beliau-beliau berkeinginan pakaian dinas ini dari keduanya pakai uang pribadi saja,” pungkasnya.***