BANTENRAYA.COM -Walikota Cilegon Terpilih Robinsar mengaku memiliki resoludi pribadi pada tahun 2025.
“Semoga saya bisa menjadi pemimpin yang amanah, pemimpin yang bisa menyelesaikan apa yang menjadi persoalan di masyarakat Kota Cilegon. Intinya menjadi pribadi yang lebih baik, apalagi sekarang ini akan menjadi walikota, bukan Robinsar yang biasa,” kata Robinsar saat dihubungi Banten Raya pada Rabu (1/1).
Robinsar juga memiliki tekad kuat ingin segera turun, mengakomidir dan merealisasikan kebutuhan masyarakat Kota Cilegon seperti masalah pengangguran dan infrasrtuktur di Kota Cilegon.
“Seperti pengangguran, jalan yang masih rusak, titik-titik lampung yang gelap, penanganan banjir di Kota Cilegon dan juga titik-titik sampah yang harus memang tertangani,” kata Politisi Partai Golkar ini.
Baca Juga: GP Ansor Banten Tolak Pembangunan PIK 2, Polemik Disebut Berawal dari Ketidaktransparanan
Robinsar juga menyoroti masalah defisit anggaran yang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon 2024 yang terjadi.
Dari defisit anggaran tersebut, mengakibatkan Pemkot Cilegon memiliki utang kepada pihak ketiga.
“(Utang Pemkot Cilegon) menjadi fokus kami, menjadi atensi kami ke depan , bagaimana caranya kita meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Kita bisa mencari sumber pendapatan asli daerah yang baru untuk meningkatkan PAD,” kata pria yang juga Ketua PSSI Kota Cilegon ini.
Robinsar mengaku telah menginventarisasi permasalahan di Kota Cilegon.
Baca Juga: 16 Link Twibbon Hari Amal Bhakti Kemenag ke 79 Tahun 2025, Cocok Dibagikan di Medsos
“Hari ini kan temuan-temuan kami saat sosialisasi (inventarisasi masalah). Tetapi nanti secara formalnya, setelah saya dilantik saya akan turun ke 43 kelurahan, saya akan langsung menginventarisasi infrastruktur yang rusak. Yang pertama jalan yang rusak di lingkungan, jalan yang gelap, titik banjir dan titik sampah,” paparnya.
Robin mengaku akan memulai kerja untuk mengatasi permasalahan di masyarakat terlebih dahulu.
“Saya akan turun ke kelurahan-kelurahan, saya akan kumpulkan RT RW, kami akan diskusi mencari persoalan dan itu jadi PR (Pekerjaan Rumah) kami. Itu yang menjadi PR kami lima tahun ke depan, akan kami selesaikan,” paparnya.
Robinsar juga mengaku tidak memiliki target secara eksplisit untuk 100 hari kerja.
“Perihal 100 hari kerja, kita harus mencocokan dengan anggaran yang sudah ditetapkan pemerintah yang sekarang berjalan dan DPRD, memang belum bisa 100 persen untuk melakukan apa yang ada di benak kami. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam 100 hari kerja bisa memaksimalkan pagu anggaran, misal ada planning A di zaman Pak Helldy, nanti akan kita ubah menjadi A+, tapi poinnya sama, akan kita sinkronkan program yang mirip-mirip dengan program kerja kami,” paparnya.
Robin juga mengaku, dalam 100 hari kerja tersebut tetap akan menggencarkan pembangunan fisik untuk memercantik kota dan mengatasi masalah pengangguran.
“Masalah pengangguran, nanti kita akan undang industri-industri, terkait info-info lowongan kerja,” paparnya.***

















