BANTENRAYA.COM – Suasana Desa Mekarsari, khususnya di Kampung Papanggo pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia begitu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Jalanan kampung yang biasanya dipenuhi aktivitas warga sehari-hari, kali ini berubah menjadi panggung meriah penuh warna.
Kelompok 57 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba), bersama masyarakat setempat menghadirkan Karnaval Kostum Budaya.
Baca Juga: Real Madrid Memulai Pertandingan La Liga 2025 dengan Kemenangan Skor Tipis 1-0 atas Osasuna
Sebuah pawai kreatif yang memadukan semangat kemerdekaan dengan kekayaan budaya nusantara.
Karnaval ini menampilkan aneka kostum budaya dari berbagai daerah, kreasi unik dari bahan daur ulang, hingga simbol-simbol perjuangan bangsa.
Anak-anak, pemuda, hingga orang tua ikut serta dengan penuh semangat, berjalan beriringan sambil mengenakan kostum penuh warna.
Warga desa tumpah ruah di jalan untuk menyaksikan dan memberi tepuk tangan meriah.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara mahasiswa dan masyarakat desa dengan menghadirkan kemeriahan yang berbeda.
Perayaan kemerdekaan bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga ekspresi budaya dan kreativitas.
Baca Juga: Stadion Milik Persik Direnovasi, Dewa Jadi Tuan Rumah di Pekan ketiga BRI Liga 1 I League
Melalui karnaval ini, pihaknya ingin menunjukkan bahwa persatuan dan gotong royong bisa diwujudkan dengan cara-cara yang menggembirakan.
Antusiasme warga terlihat jelas sejak pagi hari. Banyak diantara mereka yang ikut menyiapkan kostum, membantu dekorasi jalan, hingga mendampingi anak-anak untuk tampil dalam parade.
Tak sedikit pula warga yang sengaja menghias rumah mereka agar tampak lebih semarak ketika dilalui peserta karnaval.
Baca Juga: Akui Ada Fasilitas yang Rusak, Robinsar Akan Segera Renovasi Rumah Dinas Walikota Cilegon
Ketua Pemuda Kampung Papanggo Erik menyampaikan rasa terimakasihnya atas partisipasi mahasiswa.
“Kami sangat berterimakasih kepada adik-adik mahasiswa Uniba yang sudah membersamai kami sejak awal. Dari membantu kepanitiaan, merancang susunan acara, hingga terlibat langsung dalam karnaval budaya ini. Kehadiran mereka membawa semangat baru, dan masyarakat sangat merasakan manfaatnya,” tutur Erik.
Bagi masyarakat Papanggo, acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga.
Baca Juga: Belum Setahun Memimpin, Dimyati Sesumbar Duet Bareng Andra Bisa Dua Periode
Anak-anak yang biasanya hanya beraktivitas di sekolah, kali ini dapat tampil percaya diri di depan banyak orang.
Sementara para pemuda desa menemukan wadah untuk menyalurkan kreativitas mereka dalam bentuk kostum, musik pengiring, maupun koreografi pawai. ***