BANTENRAYA.COM – Dosen dan Mahasiswa Program Studi Logistik Kelautan Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI Kampus Serang menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat atau PkM di Cikal Adventure, Padarincang, Kabupaten Serang.
Dengan mengusung tema ‘Inovasi Produk Wisata Regeneratif: Upaya Tebus Jejak Karbon dan Peningkatan Ekonomi Lokal melalui Pemberdayaan Pokdarwis’, kegiatan ini menggabungkan edukasi, pelatihan, dan aksi lingkungan.
Ketua Tim Pengabdian, Rubby Rahman Tsani yang juga merupakan Dosen Produ Logistik Kelautan UPI Kampus Serang menekankan pentingnya membawa ilmu ke masyarakat demi mendorong kemajuan lokal.
Hal senada disampaikan Ketua Prodi Logistik Kelautan UPI Serang, Syifa Fajar Maulani yang menyebutkan bahwa kontribusi akademisi harus terasa langsung di lapangan.
Baca Juga: Belum Siap Pindah ke Dalam Pasar Induk Rau Kota Serang, Pedagang Bingung dan Pilih Rehat Sementara
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata atau Disporapar Kabupaten Serang.
Dito Candra Wirastyo, selaku Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata pada Disporapar Kabupaten Serang menyampaikan apresiasinya terhadap peran Pokdarwis dalam memajukan pariwisata lokal.
Ia menyoroti capaian Desa Wisata Tirtayasa di ajang ADWI, dan mendorong Pokdarwis untuk terus bersemangat mengembangkan potensi alam menuju desa wisata yang unggul.
Diskusi interaktif dipimpin oleh Rubby yang mengangkat isu kontribusi sektor wisata terhadap emisi karbon, terutama akibat aktivitas transportasi.
Di tengah peningkatan kunjungan wisata ke Kabupaten Serang yang mencapai 2,4 juta wisatawan sepanjang 2024, pendekatan regeneratif menjadi kebutuhan.
Baca Juga: Perluasan MBG di Cilegon Masih Lambat, Sejak Mei Hanya Bertambah Satu Kecamatan
“Pariwisata tidak bisa dihentikan. Yang bisa dilakukan adalah mengelolanya dengan pendekatan regeneratif dan bertanggung jawab, pariwisata regeneratif apabila dikelola secara serius akan turut mampu memulihkan kondisi lingkungan juga meningkatkan ekonomi dan keterlibatan masyarakat lokal” ungkap Rubby.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan konsep wisata regeneratif oleh Benarivo Putra, CEO Atourin, sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pariwisata.
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan emisi karbon melalui pendekatan wisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan serta masyarakat lokal.
Sebagai langkah konkret, Atourin secara terbuka mendorong seluruh desa wisata di Kabupaten Serang untuk terkoneksi secara digital melalui marketplace buatan mereka, guna memperluas jangkauan promosi dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
Pihak Atourin juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas konten, baik secara audio maupun visual agar mampu menarik minat wisatawan saat dipublikasikan di platform digital.
Selain itu, Melia Handayani dan tim dosen memberikan pelatihan Business Model Canvas (BMC) kepada Pokdarwis sebagai panduan merancang strategi usaha wisata lokal berbasis regeneratif, yang kemudian dipresentasikan oleh peserta sebagai langkah awal penguatan kapasitas kelembagaan desa wisata.
Survei singkat menunjukkan hasil positif. Pemahaman peserta terhadap konsep wisata regeneratif meningkat signifikan, dari 50 persen menjadi 100 persen setelah sesi edukatif.
Seluruh peserta juga menyatakan perlunya pendampingan berkelanjutan dan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam mewujudkan wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca Juga: Asosiasi Bola Tangan Lebak Ngaku Ditelantarkan Pemkab saat Ikut Kejurda di Anyer
Sebagai aksi nyata, Dosen dan Mahasiswa bersama pokdarwis setempat melakukan penanaman mangrove di Pulau Panjang sebagai bagian dari upaya mitigasi emisi karbon dan pelestarian ekosistem pesisir.
Kegiatan ini menegaskan peran aktif kampus dalam menjawab tantangan lokal melalui edukasi, pemberdayaan, dan aksi lingkungan sebagai fondasi membangun desa wisata yang berkelanjutan.
Dampaknya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran regeneratif dalam pengelolaan wisata di Kabupaten Serang serta mendorong kolaborasi berkelanjutan antar pihak.***
 
			














