BANTENRAYA.COM – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat tata kelola kelembagaan, dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengawasan Kearsipan di Hotel Aston Serang.
Kegiatan ini diikuti oleh para wakil rektor, dekan, kepala biro, arsiparis serta pengelola arsip dari seluruh unit kerja di lingkungan Untirta.
Bimtek ini menghadirkan para narasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Baca Juga: Bayi Dalam Tahanan Akhirnya Keluar Bersama Ibunya setelah Delapan Bulan Hidup di Rutan
Kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan Untirta, dalam menata sistem kearsipan yang profesional, tertib dan sesuai regulasi nasional.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Asep Ridwan membuka kegiatan dengan penegasan bahwa pengawasan kearsipan bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagian integral dari pencapaian good governance.
“Bimtek ini menjadi langkah penting dalam menyiapkan pengelolaan arsip yang lebih profesional, tertib dan sesuai regulasi. Harapannya, pasca kegiatan ini, seluruh unit kerja dapat menerapkan standar pengarsipan yang baik, dan siap menghadapi pengawasan kearsipan secara optimal,” ujar Asep Ridwan, kemarin.
Baca Juga: Banten Bidik Industri Game Jadi Andalan Ekonomi Baru, Anak Muda Diajak Jadi Kreator
Di lokasi yang sama, Rektor Untirta H. Fatah Sulaiman secara resmi membuka kegiatan dan menegaskan pentingnya kearsipan sebagai bagian dari identitas institusi.
“Kita sudah berusia 44 tahun. Ini usia yang matang bagi sebuah universitas. Maka arsip kita pun harus dikelola secara tertib, rapi dan siap digunakan kapan saja, terutama untuk akreditasi, audit dan kebutuhan kelembagaan lainnya,” ujar Fatah.
Ia mengaku, Untirta masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan arsip, seperti dokumen tercecer dan sulit ditelusuri.
Baca Juga: Sewa Gedung di Leuwung Sawo Rp110 Juta Per Tahun, Klinik UMKM Pindah ke Eks Dinsos Kota Cilegon
Oleh karena itu, Rektor mendorong percepatan transformasi menuju sistem digital.
“Arsip bukan sekadar tumpukan dokumen. Di dalamnya ada sejarah, tanggung jawab dan masa depan institusi. Mari kita ubah cara pandang, dan mulai menata arsip secara lebih serius,” ujarnya.
Fatah juga mengingatkan pentingnya membedakan arsip yang bersifat terbuka dan arsip rahasia, untuk mencegah kebocoran data yang dapat merugikan institusi.
Baca Juga: Lowongan Kerja di PT Persero Batam untuk Posisi Operator, Lulusan SMA Berpeluang Besar
“Saya yakin, dengan semangat dan kolaborasi, kita bisa mewujudkan budaya arsip yang tertib dan profesional di Untirta,” pungkasnya.
Sementara itu, Arsiparis Ahli Madya dari ANRI Susanti yang juga merupakan anggota Tim Pengawasan dan Akreditasi Kearsipan menekankan bahwa seluruh arsip di lingkungan perguruan tinggi negeri, adalah arsip milik negara yang wajib dikelola secara resmi dan sesuai standar nasional.
“Insya Allah, bulan depan kami dari ANRI akan datang untuk melakukan pengawasan kearsipan di Untirta. Kegiatan hari ini adalah bagian dari persiapan, agar hasil penilaiannya bisa optimal,” terang Susanti. ***















