BANTENRAYA.COM – Sebanyak 164 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Bina Bangsa (Uniba), melaksanakan kunjungan edukatif ke Museum Kepresidenan Republik Indonesia “Balai Kirti”, yang terletak di kawasan Istana Bogor.
Kegiatan ini merupakan bagian dari studi lapangan dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang mengangkat tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air”.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa didampingi oleh sepuuh dosen pembimbing. Dosen pengampu mata kuliah, Vina Karina Putri dan Gustini Wulandari.
Baca Juga: PUB Diminta Kasih Ide dan Terobosan untuk Pembangunan Banten
Vina Karina Putri kepada Banten Raya menyampaikan, kunjungan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, memahami nilai-nilai luhur Pancasila, serta mengenal lebih dekat perjalanan dan kontribusi para Presiden Republik Indonesia dalam membangun bangsa.
“Kegiatan ini mendampingi langsung Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Uniba Nia Marlina Kurnia,” katanya, kemarin.
Dalam sambutannya, Nia Marlina Kurnia mengatakan, kunjungan ini diharapkan dapat memperluas wawasan kebangsaan mahasiswa, terutama dalam menghadapi tantangan global sebagai tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara akademik tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
Baca Juga: Perkuat Hubungan dengan Masyarakat, Mandiri Taspen Cabang Serang Resmikan Kantor Baru
“Kami juga mendapatkan dukungan dari Ketua Program Studi di lingkungan Fikes Uniba, yaitu Nova Trihandriyanto (Kaprodi Administrasi Rumah Sakit), Ratna Esmayanti (Kaprodi D3-Keperawatan), dan Nova Maulana (Kaprodi S1-Keperawatan),” ungkapnya.
Nia menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Fikes Uniba dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme, dan karakter kebangsaan kepada mahasiswa, serta menjadikan pendidikan karakter sebagai fondasi penting dalam mencetak tenaga profesional yang berintegritas.
Di lokasi yang sama, dosen pendamping Gustini Wulandari mengatakan, selama kunjungan, para mahasiswa mengikuti tur edukatif yang dipandu oleh staf museum, menyimak sejarah kepemimpinan para presiden Indonesia.
Baca Juga: Mengapa Dianjurkan Mengusap Kepala Anak Yatim di 10 Muharram? Berikut Penjelasannya
“Serta berdiskusi mengenai nilai-nilai kebangsaan, yang tercermin dalam kebijakan dan perjuangan para pemimpin bangsa,” ujarnya. ***















