BANTENRAYA.COM – Bulan Muharram disebut dengan bulan yang sangat mulia dan tanggal 10 Muharram biasa disebut dengan lebaran anak yatim.
Dalam agama IsIam, anak yatim adalah seseorang yang belum baligh (dewasa) dan telah kehilangan ayahnya karena meninggal.
Anak yatim tumbuh menjadi anak yang dewasa tanpa kehadirannya seorang ayah dalam hidupnya.
Baca Juga: 376 Peserta Ikuti Jumbara PMI Banten 2025, Berkumpul dari 8 Pengurus Kabupaten dan Kota
Oleh karena itu, Islam memberikan perhatian khusus bagi anak yatim agar mereka tidak merasa tersisih dari lingkungannya.
Hadits Mengusap Kepala Anak Yatim di Momen 10 Muharram
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah dalam Musnad Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga: Pembangunan RSUD Lanjut di Era Robinsar, Jadi Prioritas Pembangunan di RPJMD 2025 – 2029
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya:
“Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap helai rambut yang disentuh akan dihitung sebagai satu kebaikan. Dan siapa yang memperlakukan anak yatim dengan baik, maka ia bersamaku di surga seperti dua jari ini (sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengah).”
Tidak hanya itu, dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, saat seseorang mengadu kepada Rasulullah SAW mengenai hatinya yang keras, Rasulullah SAW memberikan petunjuk:
“Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.” (HR. Ahmad).
Dari kedua riwayat Hadits tersebut, dapat dipahami bahwa mengusap kepala anak yatim bukanlah ibadah ritual yang wajib.
Baca Juga: Jamkrikda Banten Kerjasama Penjaminan dengan Jamkrikda Jakarta untuk Amankan Cadangan Klaim
Tetapi sebagai bentuk nyata dari kelembutan hati dan kepedulian sosial.
Doa Harapan untuk Anak Yatim Agar Membawa Keberkahan
‘Allahummar zuqni fiihi rahmatal aytaam wa ith aamat-tha aam wa ifsyaas-salaam wa suhbatal kiraam bithoulika yaa malja-al aamiliin’
Artinya:
“Ya Allah, berilah aku rezeki berupa kasih sayang terhadap anak yatim dan pemberian makan dan penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.”
Baca Juga: Ramaikan Jumbara PMR ke 4 Tingkat Provinsi Banten, Kontingen Kota Cilegon Berangkat Tanpa Target
Demikianlah, penjelasan seputar dianjurkan untuk mengusap kepala anak yatim di 10 Muharram. ***