BANTENRAYA.COM – Kelompok Kerja Kuliah Mahasiswa atau KKM 72 Untirta Desa Cibodas, Kecamatan Banjar, Pandeglang mengadakan sosialisasi anti narkoba dan seks bebas di lingkungan SMA Negeri 14 Pandeglang.
Kegiatan yang bertajuk ‘Sosialisasi Anti Pergaulan Bebas: Narkoba dan Seks Bebas’ tersebut menyasar sedikitnya 500 peserta yang terdiri dari seluruh murid serta jajaran guru SMA Negeri 14 Pandeglang.
Acara yang di gelar di lapangan SMA Negeri 14 Pandeglang ini menghadirkan mahasiswa Fakultas Hukum Untirta, Adam Abyan Malik dan Muhammad Haki Isharaki sebagai narasumber.
Ketua kelompok KKM 72 Untirta Felix Simanjuntak mengatakan, kegiatan yang dilakukan merupakan bentuk usaha kelompoknya dalam menekan peredaran narkoba dan seks bebas di Desa Cibodas, khususnya pada kalangan pelajar SMA.
Apalagi, kata dia, Kabupaten Pandeglang sendiri memiliki tagline ‘Seribu Ulama dan Sejuta Santri’, sehingga ia bersama kelompoknya memiliki tanggung jawab moral dalam mempertahankan tagline tersebut.
“Karena kita KKM di Pandeglang ya tentu kita bertanggung jawab mempertahankan julukan tersebut. Tapi memang yang paling penting bukan soal itu, melainkan mencegah para pelajar ini terjerumus di dunia narkoba dan seks bebas,” kata Felix, Minggu, 4 Februari 2024.
Felix berharap kegiatan ini bisa dirasakan dampaknya oleh seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, termasuk para mahasiswa KKM Kelompok 72 Untirta.
Ia sangat yakin kegiatan tersebut bisa membuat seluruh pihak belajar dan memahami betapa berbahayanya narkoba dan seks bebas untuk masa depan.
Baca Juga: 13 Kecamatan Membiru, Kota Tangerang Digoyang Senam Gemoy
Menurutnya, antusias para siswa dalam mengikuti silaturahmi ini menandakan masih banyak para generasi muda yang peduli dengan masa depannya.
“Iya kita di sini sama-sama belajar, begitupun dengan kami. Kami berterima kasih kepada pihak sekolah yang memberikan kami kesempatan untuk menyampaikan ilmu yang kami miliki dari kampus,” ujarnya.
Sementara itu, Adam Malik, salah seorang narasumber dalam kesempatannya mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi informasi memudahkan masyarakat Indonesia mendapatkan konten-konten termasuk yang berkaitan dengan narkoba dan pergaulan bebas.
“Kita tentu paham bahwa ini kaitannya dengan hukum, kultur dan juga kesehatan fisik kita. Ya maka kita harus bersama-sama saling menjaga masa depan dari bahaya narkoba dan seks bebas,” imbuhnya.
Baca Juga: Kampanye Akbar PPP Cilegon, Sahruji Singgung Proyek JLU
Dikatakan Adam, Narkotika sendiri sebenernya memiliki fungsi pada dunia kesehatan dan penelitian.
Namun, kebanyakan hari ini penggunaan dan peredarannya tidak sesuai dengan aturan dan cenderung sangat bebas.
“Begitupun dengan seks bebas, hal tersebut juga jelas melanggar norma yang berlaku di masyarakat. Belum lagi, masalah kesehatan seksual lainnya yang berpotensi muncul akibat seks bebas tersebut,” tandasnya.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung sekitar satu jam sebelum kegiatan belajar mengajar atau KBM dimulai. Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga diisi dengan tanya jawab sehingga membuat forum lebih interaktif.***