BANTENRAYA.COM – PT PLN (Persero) memastikan tidak ada lagi krisis pasokan batu bara untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Langkah pengamanan berlapis untuk pasokan batu bara telah dilakukan PLN dengan dukungan pemerintah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan PLN untuk mengamankan pasokan batu bara adalah pembaruan kontrak.
Baca Juga: Mantan Istrinya Dijodohkan dengan Pria Lain, Warga Serang Keroyok Tetangga
Kontrak yang semula bersifat jangka pendek diubah menjadi kontrak jangka panjang dan langsung ke pemilik tambang.
“Kami mengubah kontrak agar lebih memiliki kepastian pasokan,” ujarnya pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 26 Januari 2022.
Kami juga mengubah kontrak yang tadinya fleksibel menjadi lebih tertib lagi baik dari sisi volume pasokan juga jadwal pengiriman. Lalu, yang tadinya pakai trader, kita kontrak langsung ke penambang,” katanya.
Baca Juga: 3 Menit Yang Lalu, Ini Kode Redeem FF 28 Januari 2022 Terbaru
Selain itu, ungkap Darmawan, dari sisi PLN juga memastikan proses pembayaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok batu bara ini lebih cepat.
“Untuk memperbaiki bisnis dan rantai pasok. Kami ubah mempercepat tagihan operasi dan transportasi,” tuturnya.
Kecepatan pembayaran ini berlaku untuk pengadaan kapal, tongkang, bongkar muat. Juga pembayaran yang langsung kepada penambang batubara.
Baca Juga: Chip Gratis Hingga 20B, Ini Kode Penukaran Higgs Domino Island 28 Januari 2022
Ketiga, PLN juga mengintegrasikan sistem pengawasan digital yang dibentuk PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.
Darmawan menjelaskan, nantinya pemerintah dapat melihat kemajuan proses loading dari batu bara.
Sehingga ketika terjadi gagal loading maka sistem langsung memberikan alert kepada pengusaha untuk bisa memenuhi kewajibannya.
Baca Juga: Minyak Goreng Curah di Pasar Induk Rau Dijual Rp 17 Ribu Per Liter
“Jadi, bukan hanya kebijakan, tetapi juga ini langsung secara operasional secara day to day pengawasan ini dilakukan,” ujar Darmawan.
Berkaitan dengan evaluasi ini, kata Darmawan dukungan pemerintah datang melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2022 yang mengatur tentang evaluasi DMO dilakukan setiap bulan.
“Ada di diktum ke delapan. Itu disebut, penetapan realisasi DMO untuk dana kompensasi evaluasi setiap bulan,” ujar Darmawan.
Baca Juga: Honorer Pandeglang Minta Seleksi CPNS, PPPK Melalui Jalur Khusus
Bukti dari pengawasan dan perubahan tata kelola ini tercermin dari kondisi pasokan yang semakin baik.
Darmawan mengatakan, secara khusus pihaknya telah berkomunikasi dengan Ditjen Minerba untuk mengamankan pasokan batu bara.
Darmawan menambahkan, langkah-langkah yang dilakukan antara lain dengan melanjutkan volume batubara yang sudah terkontrak.
Baca Juga: Spoiler Serial Kaget Nikah Full Episode 8 A dan B: Lalita Tampil Anggun, Andre Luluh
Selain itu, untuk kontrak yang dilanjutkan serta kontrak batubara reguler bulan Februari seluruhnya telah dijadwalkan untuk dikirimkan ke pembangkit.
Langkah selanjutnya, yakni dengan memastikan kesiapan armada pengangkut batu bara. “Sehingga Insya Allah pasokan untuk bulan Februari juga akan aman,” tegas Darmawan. ***