BANTENRAYA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KR 1 Jakarta-Banten menilai budidaya maggot memiliki potensi yang sangat tinggi.
Serta merupakan bentuk implementasi yang cocok mendukung program ekonomi hijau.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK KR 1 Jakarta-Banten Dhani Gunawan Idat saat melakukan kunjungan ke PT Maggot Indonesia Lestari di Bogor, Jumat (3/12) bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta serta pegiat budidaya maggot.
Baca Juga: Buruh Banten Minta Revisi UMK 2022, Gubernur Banten Beri Respons Begini
Kepala OJK KR 1 Jakarta-Banten Dhani Gunawan Idat mengatakan, budidaya maggot mampu mendukung ekonomi hijau sebab selain ramah lingkungan, budidaya maggot tersebut mampu mengurangi limbah organik secara signifikan.
“Jadi kunjungan ini saya kira suatu hal yang bagus. Pertama bahwa ini menunjukkan ada industri terkait maggot yang sudah riil dan sudah cukup besar,” kata Dhani
Ini semakin meyakinkan saya OJK khususnya DKI Jakarta dan Banten, untuk mendukung ekonomi hijau, ekonomi berkelanjutan, ekonomi ramah lingkungan,” tambahnya.
Dhani menyampaikan bahwa potensi budidaya maggot di daerah Jakarta jika dioptimalkan mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp9 triliun.
Menurutnya hal yang sama juga bisa dilakukan di daerah Banten.
“Di DKI Jakarta saja potensinya besar, jika optimal bisa mencapai Rp9 triliun, nah di Banten ini, saya kira jika dioptimalkan bisa sama seperti Jakarta atau bahkan bisa lebih besar dari Jakarta,” ucapnya.
Baca Juga: Imbang Lawan Bali United, Arema FC Turun ke Peringkat 3 Klasemen Sementara Liga 1 202
Menurutnya, implementasi budidaya maggot terbilang cukup mudah dan tidak memerlukan skill khusus untuk pengembangannya.
Akan tetapi, budidaya tersebut patut didukung oleh semua stakeholder mulai dari lembaga keuangan, Dinas Lingkungan Hidup, serta lembaga lainnya yang terkait.
“Kita memerlukan kerja sama dengan satuan kerja di luar OJK, seperti DLH, karena maggot ini suplainya dari sampah. Ke depannya kita akan memperkuat kolaborasi dan sinergi antara para usahawan dengan government, pmerintah dan khususnya dinas dinas terkait,” tuturnya.***