BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat nilai ekspor dan impor Banten pada periode Oktober 2021 menyusut.
Penyusutan nilai ekspor dan impor banten lantaran ekspor non migas dan impor migas yang sama-sama mengalami penurunan.
Kepala BPS Provinsi Banten Dody Herlando mengatakan, telah mencatat nilai ekspor dan impor Banten.
Nilai ekspor Banten Oktober 2021 turun 0,65 persen dibanding September 2021. Dari sebelumnya sebesar 1.125,05 juta US dolar menjadi 1.117,69 juta US dolar.
“Penurunan ekspor tersebut terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas Oktober 2021 yang mengalami penurunan 0,89 persen dibanding September 2021. Dari 1.123,22 juta US dolar menjadi 1.113,26 juta US dolar,” ujarnya, kemarin.
Ia menuturkan, hal itu berbeda dengan ekspor pada komoditi migas yang meningkat dari 1,83 juta US dolar pada September 2021 menjadi 4,43 juta US dolar pada(Oktober 2021.
Khusus ekspor migas, peningkatan tersebut lebih disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor komoditi hasil minyak dan gas.
“Mengingat pada komoditi minyak mentah tidak terdapat kegiatan ekspor bulan September dan Oktober 2021,” katanya.
Dibanding kondisi bulan yang sama di 2020, nilai ekspor Banten pada Oktober 2021 mengalami peningkatan yakni 18,87 persen.
Baca Juga: Tujuh Pejabat Eselon II Kota Serang Dilantik Bada Jumat Keramat
Peningkatan nilai ekspor tersebut didorong oleh ekspor nonmigas yang naik 18,46 persen dan nilai ekspor pada golongan barang migas meningkat 793,46 persen.
Lebih lanjut dipaparkan Dody, nilai ekspor Banten Januari-Oktober 2021 mencapai 10.883,34 juta US dolar atau naik 24,31 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Peningkatan ekspor periode tersebut lebih disebabkan oleh ekspor nonmigas yang naik 24,19 persen, dan didukung oleh peningkatan barang migas yang cukup signifikan,” katanya.
Baca Juga: Laura Tuntut Gaga Muhammad Gegara Lumpuh Total, Raffi Ahmad Hingga Atta Halilintar Beri Dukungan
“Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Oktober 2021 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor 193,98 juta US dolar,” tuturnya.
Dody mengungkapkan, sementara untuk nilai impor Banten Oktober 2021 turun 1,78 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 1.304,88 juta US dolar menjadi 1.281,70 juta US dolar.
Penurunan itu terutama disebabkan oleh impor migas pada Oktober 2021 yang turun 5,26 persen dari 490,39 juta US dolar pada bulan sebelumnya menjadi 464,60 juta US dolar.
Berkenaan dengan penurunan impor migas tersebut, terutama terjadi dari turunnya nilai impor untuk komoditi hasil minyak sebesar 14,94 persen.
Untuk komoditi minyak mentah, tidak terjadi transaksi impor di September dan Oktober 2021.
“Pada komoditi nonmigas yang terjadi yaitu peningkatan nilai impor sebesar 0,32 persen menjadi 817,10 juta US dolar, dibanding bulan sebelumnya 814,49 juta US dolar,” ungkapnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film ‘Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas’, Nomor 4 Ada Adegan Oral Seks!
Dody menuturkan, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 67,38 persen.
Penyebab utama peningkatan impor ini adalah meningkatnya impor nonmigas sebesar 42,50 persen.
Sementara pada komoditi migas juga terjadi peningkatan nilai impor yang signifikan dibanding Oktober 2020 sebesar 141,56 persen. Peran impor komoditi nonmigas pada Oktober 2021 sebesar 64,49 persen.
Baca Juga: Daftar 4 Pemain Liga Eropa yang Gagal Gabung Timnas untuk Piala AFF 2021
“Dominasi komoditi nonmigas dapat dilihat dari perannya terhadap impor, yang selalu tidak kurang dari 60 persen,” tuturnya.
“Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Oktober 2021 adalah Australia dengan nilai impor sebesar 173,73 juta US dolar,” katanya. ***



















