BANTENRAYA,COM – Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan tertekan oleh dolar dalam perdagangan kurs pada Senin 29 September 2025.
Sejumlah kondisi seperti energi, kebijakan fiskal, penurunan suku bunga menjadi penyebab melemahnya rupiah.
Dari sektor energi, khususnya minyak produksi di Indonesia hanya 600 ribu per barel, sementara kebutuhan mencapai 1,5 juta per barel.
Diketahui Harga dolar terhadap rupiah sudah mencapai Rp16.775. Bahkan, diprediksi kan menyentuh angka Rp16.800 di pekan depan.
Artinya Indonesia mengimpor minyak dari luar negeri hamper 900 ribu barel per hari. Hal itu sangat rentan dengan devisa dan akan membuat dolar semakin menguat.
BACA JUGA: DAU Kota Serang Tahun 2026 Dipangkas, Walikota Dorong Optimalisasi PAD
“Masih Akan Tertekan nih. Faktanya rupiah sudah melemah. Iya dampak negatif daripada strategi itu. Sudah terjadi duluan dibanding strategi itu,” kata mantan Direktur Bursa Efek Indonesia 2018 Tito Sulistio dalam Youtube Hersubeno Point, Minggu 28 September 2025.
Tito menyampaikan, Indonesia harus sudah mencoba membangun hubungan kembali dengan meminta bantuan
“Yang kedua untuk financial mau tidak mau kita harus minta federal reserve line. Jadi kita nggak punya Singapura punya Hongkong punya Philipin punya. Jadi kalau ada apa-apa kita bisa dapat dolar lebih gampang karena kita punya Federal Reserve Line,” tegasnya. *