BANTENRAYA.COM – Sesi I perdagangan saham ditutup dengan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG senilai Rp7.763,45.
Angka IHSG tersebut masih sangat stagnan atau kenaikannya masih sangat lambat sebesar 0,83 persen dari pembukaan awal sebesar Rp7.779,81 untuk IHSG.
Pakar memprediksi jika para investor masih akan menahan untuk melakukan investasi karena nilainya masih sangat lambat dan menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah dalam bidang ekonomi di IHSG.
Dikutip dari Youtube BNI Sekuritas Analis dari BNI Sekuritas Karin menjelaskan, kondisi IHSG masih Rp7.700 masih sangat rentan koreksi atau melemah. Artinya para investor masih akan menunggu berbagai kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
“Sedikit rebound tapi tetap hati-hati jika belum Rp7.700 masih sangat rentan koreksi IHSG. Para investor cenderung masih menunggu karena masih ada reshuffle kabinet, ini juga terjadi beberapa tahun lalu saat masih ada,” ucapnya, sebagaimana dikutip Banten Raya, Kamis 11 September 2025.
Dirinya menyampaikan, jika kondisi Harga belum menyentuh Rp7.700 masih ada kerentanan koreksi, sehingga tentu saja masih harus menunggu. Terlebih lagi jika membeli dalam jumlah besar saham.
Final Day! Jadwal Pertandingan Timnas Futsal Indonesia vs Denmark Malam Ini
“Jangan lakukan all in jika masih belum Rp7.700 karena masih akan ada potensi koreksi atau pelemahan,” tegasnya.
Tim TRiset BNI Sekuritas Kevin menyampaikan, dalam dua hari sejak Rabu 10 September 2025 IHSG terus mengalami perbaikan. Namun, tentu saja masih sekitaran 1 persen.
“Ini menjadi awal yang bagus dimana pergerakan saham mengalami kenaikan atau rebound hampir 1 persen setelah kemarin melemah 1 persen,” pungkasnya. (***)
Disclaimer: berita ini dibuat bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Banten Raya tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. Keputusan investasi sepenuhnya ditangan pembaca.
 
			


















