BANTENRAYA.COM – Fajar Kharisma, memilih untuk mendalami usaha kopi di Kota Serang setelah sebelumnya diberi kepercayaan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang periode 2014-2019.
Sang mantan anggota dewan mengaku, dirinya sangat menyukai kopi lokal khas dari berbagai daerah di Nusantara ini sejak duduk dibangku SMA.
Dengan demikian, keahlian mantan anggota dewan itu dalam meracik kopi sebagai barista terbilang cukup mahir.
“Kalau ngeracik kopi begini sih sudah sejak SMA, zaman kuliah juga suka ngeracik kopi, jadi bisa lah,” ujarnya.
“Termasuk, sebagai penikmat kopi saya kesulitan nemu bubuk kopi asli, inspirasi awalnya begitu,” katanya kepada Bantenraya.com, di Jalan Jendral Ahmad Yani, nomor 69, Sumuerpecung, Kota Serang, Selasa 24 Juni 2025.
Kedai kopi bernama Stokopi yang digagas pada awal tahun 2025 itu, menawarkan banyak varian biji kopi seperti ranca bali, gunung wayang, gayo, solok radjo, lintong hingga yang paling digemari pecinta kopi mandailing.
Baca Juga: Gubernur Banten Andra Soni dan Harian Banten Raya Komitmen Tingkatkan Literasi
“Kalau disini kita bikin slow bar saja, sambil ngobrol, sambil memberikan edukasi kepada konsumen. Jadi kalau ada pembeli yang masih bingung bisa mencobanya terlebih dahulu,” ucapnya.
Menurutnya, profesinya saat ini sebagai pengusaha bubuk kopi lebih nyaman dibandingkan ketika menjadi dewan. Meskipun omzet penjualan yang fluktuatif.
“Yah kalau jadi dewan itu seperti buah simalakama, serba salah satu sisi harus membahas kepentingan rakyat di kantor, satu sisi juga harus turun ke masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga: Ada yang Tak Beres dengan Pengumuman SPMB? Dindikbud Kota Cilegon Buka Layanan Pengaduan
“Kalau jadi pengusaha ya enjoy, meskipun omzet kaya roller coaster,” canda ayah dua anak tersebut.
Selain itu, peluang kopi shop di kota besar kini sudah menjamur dan menjadi paradigma baru bagi anak muda maupun orang dewasa untuk menikmati kopi bubuk dan bukan lagi yang sachet.
“Saya sangat suka dan mendukung kopi shop lokal, meskipun mereka kecil tapi sudah berani menawarkan produk racikan kopi bubuk,” katanya.
“Barista juga hebat, kalau dibandingkan mereka lebih hebat dari barista di kopi shop yang sifatnya franchise,” sambung Fajar.
Meski baru buka selama eman bulan, Stokkopi sudah memiliki pelanggan tetap dan mampu menjual berbagai jenis biji kopi hingga 100 kilogram per bulan.
“Kedai Stokopi ini buka setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 20.00 WIB. Kalau harga kopi yang siap dinikmati itu range nya mulai dari Rp20-30 ribu,” tuturnya.
Baca Juga: Ada yang Tak Beres dengan Pengumuman SPMB? Dindikbud Kota Cilegon Buka Layanan Pengaduan
“Saya juga bisa buat harga kopi sachet dengan harga yang lebih murah,” tutur pria kelahiran 26 September 1989 itu.
Sebagai informasi, harga jual kopi bubuk di Stokopi disesuaikan dengan jenis dan gramasi yang diinginkan konsumen. Misalnya untuk jenis mandailing harga 100 gram Rp27 ribu, ukuran 200 gram Rp48 ribu dan untuk ukuran 1 kilogram Rp215 ribu.
“Kalau biji kopi mandailing bisa saya pastikan stoknya tersedia terus, karena bekerja sama dengan pemasoknya langsung,” kata Fajar.***



















