BANTENRAYA.COM – Dewan Pimpinan Daerah DPD Real Estate Indonesia atau REI Banten mendukung program pemerintah dalam upaya menyediakan hunian subsidi untuk para driver ojol.
Untuk tahap pertama, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berencana membangun 2.000 unit rumah, masing-masing 1.000 unit untuk drivel ojol motor dan mobil.
Ketua DPD REI Banten Roni H Adali mengatakan, program hunian subsidi untuk driver ojol sebetulnya sudah berjalan hanya saja presentasinya masih minim.
Baca Juga: Seleksi Pegawai RSUD Cilograng dan Labuan, Peserta Harus Lewati 3 Tahap Pemeriksaan
Ia menilai, dengan adanya rencana tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan real estate serta masyarakat bisa memiliki hunian layak.
“Di Banten sendiri khususnya, dengan adanya program ini diharapkan bisa tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” katanya kepada Bantenraya.com, Jumat 11 April 2025.
Roni juga menekankan kepada bank pengelola perumahan yang mayoritas berada di Bank BTN dapat memberikan relaksasi kemudahan kepada para driver ojek online ini.
Baca Juga: Program Pemutihan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor , Pemprov Banten Raup Rp15,1 Miliar Sehari
“Harus didukung oleh perbankan juga, berikan kemudahan namun tetap dalam porsi kredit yang aman,” imbuhnya.
Selain itu, sebabnya 40 persen masyarakat yang mengajukan perumahan saat ini masih terkendala dengan SLIK OJK sehingga, lembaga pembiayaan enggan melanjutkan proses kredit.
“Ini juga perlu dukungan dari OJK agar masyarakat yang mengalami kendala SLIK atau BI Cheking dibantu semaksimal mungkin agar jumlahnya bisa ditekan,” katanya.
Baca Juga: Chikungunya Semakin Mewabah, Pemkot Tangerang Buka Layanan Pengaduan dan Pemeriksaan Dini
Salah seorang driver ojol di Kota Serang Trisna menyampaikan, dirinya merasa senang apabila mendapat progam tersebut lantaran mayoritas ojol harus tinggal dengan meyewa rumah atau kos kosan untuk tempat tinggal.
“Harga juga makin tahun makin naik, anggota keluarga semakin bertambah, jadi sangat mendukung kalau memang terealisasi, tapi dengan catatan syarat yang harus dipenuhi juga jangan terlalu rumit,” kata Trisna.***