BANTENRAYA.COM – Di balik operasi penyelamatan pascabencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat, terselip kisah pengorbanan para relawan dari Provinsi Banten.
Delapan relawan gabungan dari berbagai komunitas memilih meninggalkan keluarga dan pekerjaan mereka untuk menjalankan misi kemanusiaan di daerah terdampak.
Mereka berangkat bersama Basarnas Banten menggunakan KN SAR Ganesha pada Senin (1/12/2025) malam.
Setelah tiga hari perjalanan laut, rombongan tiba di Teluk Bungus, Padang, Kamis (4/12/2025) dini hari, sebelum langsung bergabung dengan posko induk untuk menentukan wilayah tugas.
Salah satu relawan, Yaman Suyaman dari Fesbuk Banten News, mengaku keberangkatan kali ini memiliki arti emosional tersendiri.
BACA JUGA : Satu Orang Relawan PMI Kota Cilegon Berangkat Ke Pulau Sumatera Jadi Tim WASH PMI Provinsi Banten
Baginya, membantu sesama di tengah bencana adalah bentuk tanggung jawab moral.
“Ini bukan hanya tugas, tapi panggilan hati. Banyak warga di Sumatera Barat yang saat ini kesulitan dan kami ingin berada di sana untuk membantu,” ujar Yaman.
Relawan Tergerak Hati Nurani
Ia menuturkan bahwa para relawan telah menerima pengarahan intensif sebelum diberangkatkan, termasuk mengenai kemungkinan banjir susulan dan kondisi tanah yang labil.
“Tugas utama kami adalah membuka akses dan mengevakuasi warga yang masih terjebak. Medannya berat, tapi kami sudah mempersiapkan diri,” jelasnya.
Pengalaman menghadapi banjir di Banten, tsunami Selat Sunda, hingga berbagai evakuasi darurat lainnya membuat para relawan percaya diri menjalankan misi ini.
Meski begitu, Yaman tak menampik ada rasa rindu dan kekhawatiran dari keluarga yang mereka tinggalkan.
BACA JUGA : 72 Relawan Kembali Nyebur ke Sungai Cibanten, Belasan Titik Sampah Dibersihkan
“Doa keluarga dan masyarakat Banten sangat berarti. Kami berharap kehadiran kami bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Sumbar,” tutupnya. (***)



















