BANTENRAYA.COM – Sepulang menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci Arab Saudi, Budi Rustandi langsung gaspol melaksanakan tugasnya sebagai Walikota Serang.
Alih-alih menghabiskan masa cutinya di rumah untuk istirahat memulihkan staminanya, Budi Rustandi justru memilih turun ke lapangan.
Pemandangan itu terlihat saat Budi Rustandi mendampingi Gubernur Banten Andra Soni meninjau lokasi Frontage Kaligandu-Unyur dan pembangunan pedestrian kawasan Royal Baroe Kota Serang, Rabu 19 November 2025 sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Sekadar informasi, jalan Frontage Kaligandu-Unyur masih simpang sebidang. Izin simpang sebidang Frontage Kaligandu-Unyur telah habis pada Oktober 2025.
BACA JUGA: Terungkap! PT Nikomas Lebih Dulu Tercemar Radioaktif Sebelum PT BMS
Persyaratan perpanjangan izin simpang sebidang frontage Kaligandu-Unyur tahun ketiga yakni 2026 harus ada pembangunan fisik flyover Frontage Kaligandu-Unyur.
Walikota Serang Budi Rustandi mengatakan, Pemkot Serang merasa terbantu dengan kolaborasi Pemprov Banten yang akan membantu anggaran untuk pembangunan Frontage Unyur dan keberlanjutan revitalisasi kawasan Royal Baroe di tahun 2026.
“Saya merasa terbantu karena pertama tahun ini Pemkot Serang akan membangun Frontage Unyur oleh provinsi. Selanjutnya pembangunan kawasan Royal Baroe ini terputus. Beliau juga yang akan mensupport dari Royal sampai Jalan Diponegoro,” ujar Budi, usai mendampingi Andra Soni meninjau Frontage dan Royal.
Ia mengaku pihaknya juga telah mendapat teguran dari pemerintah pusat, lantaran izin pembangunan Frontage Unyur tak kunjung dilaksanakan.
“Saya sebagai Walikota sudah mendapat teguran dari Kemenhub, ternyata dari tahun 2023 izin pembangunan Frontage, tapi sampai detik ini belum terbangun. Alhamdulillah saya tertolong oleh bantuan Pak Gubernur Andra Soni, jadi Alhamdulillah Pak Gubernur mengecek langsung ke kondisi ke lapangan, dan tentunya beliau ingin pembangunan ini bisa sukses karena sangat bermanfaat untuk masyarakat,” ucap dia.
Menurut Budi, pembangunan Frontage Unyur sangat krusial bagi masyarakat Kota Serang karena untuk mengurai kemacetan kendaraan yang setiap hari terjadi di Terowongan Kaligandu, Kecamatan Serang.
“Frontage Unyur itu penting banget, karena di sana kalau tidak dialihkan ke Frontage kemacetannya luar biasa, nah ini kan jalan keluarnya. Yang kedua, sebelum di sana dibangun flyover,” katanya.
Untuk revitalisasi kawasan Royal Baroe, ia mengatakan masih terus berprogres. Budi menargetkan, pembangunan kawasan Royal Baroe kelar bulan depan.
“Ini sudah hampir 70 persen, tinggal dikit lagi finishing. Insya Allah Desember selesai. Tentunya kita akanmembuat pembukaan buat event dan lain-lain bersama pak Gubernur, dan ini kolaborasi saya sama Pak Gubernur,” terang Budi.
Jika kawasan Royal Baroe sudah selesai, Budi mengaku pihaknya akan memberikan sosialisasi perihal framing penataan toko kepada para pemilik toko atau pedagang di sepanjang Jalan Sultan Ageng Tirtayasa Royal.
“Nanti kita sama-sama memberikan masukan sosialisasi kepada para pedagang untuk bisa mengikuti depannya ya, agar farming depannya kelihatan menyesuaikan dengan pedestriannya. Jadi nanti kalau mereka mau membangun sendiri pajaknya kita berikan insentif pajaknya kita kurangin,” tandasnya. ***
















