BANTENRAYA.COM – Nama pengganti Sekretaris Daerah alias Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin santer dikalangan pejabat dan ASN.
Sejumlah nama tersebut dinilai punya kapasitas menggantikan sosok Maman Mauludin sebagai Sekda.
Tidak hanya itu, secara kompetensi dan pengalaman nama-nama tersebut juga dinilai pas mengganti Sekda Maman Mauludin yang akan pensiun pada Juli 2026 nanti.
Adapun nama tersebut yakni Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Cilegon Dana Sujaksani, Plt Asisten Daerah (Asda) II Kota Cilegon Ahmad Azis Setia Ade Putra, Sekretaris Dewan (Sekwan) Heri Mardiana dan Kepala Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan Achmad Jubaedi.
BACA JUGA: Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Tuntut Kepala Sekolah Mundur
Dana dinilai ideal karena merupakan senior dari STPDN dan punya cukup pengalaman, selanjutnya Azis juga sudah menduduki beberapa jabatan pelaksana tugas baik itu DPUTR, dan menjadi Kepala Dinas Perumakan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) dan beberapa lainnya.
Begitu juga Heri Mardiana punya segudang pengalaman pernah menjadi Kepala DPUPR, Inspektorat, BKPSDM dan beberapa lainnya.
Untuk Achmad Jubaedi juga pernah di BKPSDM, Diskominfo, dan cukup lama menjadi Sekretaris Bappedalitbang.
Salah satu kandidat yang enggan disebutkan namanya menyatakan, kententuan menjadi Sekda Kota Cilegon adalah garis tangan.
“Semua garis tangan. Itu tergantung takdir Allah,” katanya, Senin 13 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, siap menerima amanat yang diembang jika itu sudah perintah dari Walikota Cilegon Robinsar.
“Semuanya tergantung Pak Wali. Siapapun namanya ASN harus siap ditempatkan dimana saja,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Robinsar saat ditanyakan soal status Sekda Cilegon Maman Mauludin juga tidak secara tegas menjawab. Namun ia memastikan hal itu akan bisa dilihat nanti saat mutasi eselon II yang akan dilantik dalam beberapa waktu kedepan.
“Tinggal nanti lihat saja (pergantian Sekda Cilegon Maman Mauludin_red). Penilaian kan sudah ada kemarin,” katanya.
Robinsar menjelaskan, untuk mutasi sendiri dipastikan sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Bahkan, ia juga sudah menentukan waktunya, sehingga semua pejabat diminta bersabar.
“Intinya approve (BKN-red), pokoknya hari H dilantik. Sabar yah semuanya,” jelasnya.
Robinsar menegaskan, termasuk para pejabat eselon II yang jabatannya genap 2 tahun pada 4 November nanti akan juga dimutasi secara bertahap.
“Itu bertahap yah menunggu dua tahun,” paparnya.**