BANTENRAYA.COM – Ribuan koperasi di Provinsi Banten diketahui sudah tidak lagi menjalankan aktivitasnya. Diketahui, berdasarkan data yang tercatat oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, dari 7.000 koperasi yang ada, hanya sekitar 4.000 yang masih aktif beroperasi.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, Agus Mintono, yang mengatakan bahwa, banyak koperasi yang berhenti beroperasi karena tidak lagi memiliki kegiatan atau anggota yang aktif.
“Banyak ya, di Banten kan (koperasi,-red) itu ada ribuan, ada sekitar 7.000 tapi yang aktif cuma 4.000,” kata Agus, Senin, (6/10/2025).
Menurut Agus, kondisi itu terjadi karena banyak koperasi dibentuk tanpa rencana usaha yang jelas. Sehingga, banyak koperasi yang akhirnya hilang arah saat di pertengahan jalan.
BACA JUGA: Alami Pendangkalan, Tiga Sungai di Pandeglang Perlu di Normalisasi
“Sisanya ya, biasa ya, kadang-kadang koperasi itu dibentuk terus tidak ada kegiatan bertahun-tahun, tidak ada perencanaan yang jelas, akhirnya ya sudah begitu aja (mati,-red),” katanya.
Ia menambahkan, sebagian besar koperasi tersebut masih tercatat secara administratif meski sudah tidak berjalan.
“Kalau di Banten, yang tutup resmi itu jarang, yang ada mati aja gitu,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Agus, program pemerintah pusat berupa pembentukan Koperasi Merah Putih kini menambah jumlah koperasi baru di Banten. Sebanyak 1.552 koperasi Merah Putih telah dibentuk di tingkat desa dan kelurahan dengan harapan mampu menggerakkan ekonomi lokal.
“Sekarang Kementerian Koperasi telah menetapkan lebih kurang 154 bisnis asisten. Mereka menjadi konsultan bagi koperasi-koperasi Merah Putih yang akan memulai usaha. Sebelum mulai, mereka dibantu cara pembuatan proposal dan menentukan potensi tiap daerah,” jelas Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Dekopin periode 2024–2029, Priskhianto, menilai koperasi memiliki peran strategis dalam pemerataan ekonomi. Ia menegaskan pentingnya pembinaan dan pendampingan agar koperasi tidak sekadar berdiri di atas kertas.
“Koperasi Desa Merah Putih ini akan kita dukung agar bisa terintegrasi dengan para pengusaha dan pegiat koperasi di wilayah ini. Dekopin punya kewajiban membina dan mendampingi mereka,” ujarnya.
Sementara, Ketua Dekopinwil Banten, Asep Rahmatullah, menambahkan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat koperasi yang ada.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar Koperasi Merah Putih bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Terpisah, Gubernur Banten Andra Soni menekankan perlunya pembinaan serius terhadap ribuan koperasi agar benar-benar berfungsi sesuai tujuan. Ia menilai koperasi dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat jika dilibatkan dalam rantai pasok daerah.
“Di Provinsi Banten ini banyak kawasan pergudangan. Itu menandakan industri logistik kita berkembang. Koperasi bisa menjadi pelaku yang menjamin pasokan bahan kebutuhan pokok di Provinsi Banten,” jelas Andra.
Andra juga turur menyoroti sektor pertanian dan perikanan yang dinilai masih potensial untuk digerakkan melalui koperasi.
“Dengan penduduk hampir 13 juta jiwa, Banten punya potensi besar. Semua potensi ini harus kita kolaborasikan demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
“Semangat optimisme itu yang kita bangun, insya Allah Koperasi Merah Putih akan berjalan baik dan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Banten,” tandasnya. ***