BANTENRAYA.COM – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah mulai menunjukkan ambisinya untuk melanggengkan diri memimpin Banten di periode mendatang.
Meksi belum genap setahun menjabat, ia sesumbar bahwa dirinya bersama Gubernur Andra Soni bisa dengan mudah melenggang ke periode kedua jika kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinannya saat ini mendapat kepercayaan publik.
Pernyataan itu ia lontarkan dalam sejumlah acara resmi, salah satunya saat Sosialisasi Antikorupsi dan pengenalan Forum PAKSI Daerah di Aula Inspektorat, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pelajar SMA di Serang Ditangkap Usai Hamili Pacarnya, Pelaku Terancam Hukuman Penjara 15 Tahun
Di hadapan ASN, Dimyati terang-terangan menyebut kemenangan periode kedua bisa diraih tanpa kesulitan asalkan birokrasi bekerja baik.
“Ya saya sampaikan, kinerja para ASN ini bagian daripada membangun kepercayaan publik. Kalau saudara-saudara sekalian bagus (kerjanya,-red), kepercayaan publik bagus, terutama terhadap Andra-Dimyati, kalau mau dua periode, udah itu sambil merem aja juga menang, bisa,” kata Dimyati dalam sambutannya.
Saat ditemui terpisah, Dimyati kembali menegaskan bahwa kunci utama ada pada kinerja.
Baca Juga: Meski Sudah Berdamai, Dua WNA Iran Curi Rp4 Juta di Konter E-Toll Serang Tetap Dideportasi
Ia menyindir bahwa dukungan masyarakat tidak harus dibeli dengan atribut kampanye atau biaya politik besar.
“Makanya ini nanti banyak efeknya kalau kerja kita baik dan berdampak pada masyarakat. Jadi nggak perlu lagi biaya mahal, nggak perlu lagi kasih jaket-jaket. Sudah turun aja langsung ke masyarakat,” katanya, Selasa, (191/8/2025).
“Saya selalu katakan makanya, kita ini pejabat jangan sok merasa pejabat, kita ini pelayan. Tuannya ya masyarakat. Jadi jangan sok merintah-merintah, tapi harus denger apa kata masyarakat. Kalau masyarakat sudah percaya, Andra Dimyati dua periode tinggal merem aja,” imbuhnya.
Baca Juga: Emosi Gegara Surat Peringatan, Pegawai PT KJI Nekat Pukul Atasan Kini Divonis 8 Bulan Penjara
Selain soal kepemimpinan, Dimyati juga menyinggung tata kelola anggaran. Ia menyebut bahwa APBD Banten harus benar-benar tepat sasaran dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Seperti penyusunan anggaran, saya katakan bahwa anggaran kita harus value for money, artinya anggaran sekecil apapun harus bisa berdampak pada masyarakat,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai potensi gesekan dengan Gubernur Andra Soni, Dimyati dengan tegas membantah dan menyebut dirinya serta gubernur adalah “dwitunggal” yang saling menguatkan.
Baca Juga: Resmi Dilantik Kapolri, Ini Sosok Brigjen Hengki yang Kini Pimpin Polda Banten
“Nggak lah, dwitunggal kami ini. Karena orientasinya kan nggak buruk, seperti saya orientasinya betul-betul kerja bersama-sama. Makanya saya bantu Pak Gubernur supaya jangan selip, jangan kepleset, pokoknya harus sukses karena beliau kan dinilai oleh bapak presiden. Saya disuruh jaga beliau sama bapak presiden dan Pak Dasco (Wakil Ketua DPR RI,-red),” katanya.
Dimyati menegaskan bahwa, di masa kepemimpinan Andra-Dimyati tidak boleh ada praktik curang dalam proyek pemerintahan. Ia menyebutkan, segala pengadaan harus secara terbuka dan transparan, serta tidak boleh ada istiliah proyek titipan.
“Makanya saya harus memastikan nggak boleh ada main-main, apalagi main proyek-proyek. Zaman Andra-Dimyati akan tegas, kalau ada yang main-main, kita copot. Termasuk juga saya, harus bersih. Kalau saya nggak bersih, ya bagaimana. Jadi saya harap semuanya bisa ikuti aturan. Karena saya ingin Banten ini maju,” tegasnya.
Baca Juga: Resmi Dilantik Kapolri, Ini Sosok Brigjen Hengki yang Kini Pimpin Polda Banten
Menanggapi hal tersebut, seorang pengamat kebijakan publik dan politik, Usep Saepul Ahyar menilai, keinginan tersebut adalah hal yang wajar. Akan tetapi, cara Dimyati menyampaikannya ke publik dianggap terlalu dini.
Terlebih, kata dia, dirinya dan Andra Soni belum genap setahun dalam memimpin Banten.
“Hal biasa ketika dia pengen dua periode. Tapi ya saya kira, fokus kerja dulu buat masyarakat. Ini kan baru ya, baru berapa bulan Pak Andra-Dimyati menjabat? Kan belum setahun. Kalau sekarang, ya terlalu kepagian lah,” ujar Usep.
Baca Juga: Perayaan HUT RI ke-80 Tinggalkan 79,29 Ton Sampah di Jakarta, Dinas LH Kerahkan Ribuan Petugas
Ia mengingatkan agar Dimyati tidak terlalu menonjolkan ambisi politik secara terbuka.
Menurutnya, masyarakat bisa jenuh jika terus-menerus disuguhi pernyataan politik, bukan kinerja nyata.
“Bahwa dia menginginkan itu sah aja, namanya politisi. Tapi jangan terlalu vulgar juga dibilang-bilang ke masyarakat. Biar masyarakat nggak muak gitu ngomong politik mulu. Yang diomongin itu harusnya kinerja. Apa yang dikerjakan untuk rakyat? Apa yang bisa diberikan untuk rakyat? Kalau kerjanya bagus, ya otomatis lah rakyat juga akan memilih yang baik,” jelas Usep.***