BANTENRAYA.COM – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral atau Dinas ESDM Banten terus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Hal tersebut dilakukan Dinas ESDM Banten dalam upaya mendukung transisi energi hijau dan mencapai target emisi nol karbon pada 2060, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan Dinas ESDM Banten tahun ini adalah pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Atap di sejumlah gedung pemerintahan dan sekolah.
Baca Juga: Edarkan Obat Terlarang, 2 Pemuda di Pandeglang Dibekuk Polisi
Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Banten Ari James Faraddy menjelaska, pada 2025 pihaknya tidak hanya menjalankan program Listrik Desa (Lisdes), tetapi juga memperluas pemasangan panel surya untuk mendukung penggunaan energi bersih.
“Tahun 2025 ini, kita (Dinas ESDM Provinsi Banten) tidak hanya memiliki program Lisdes, tapi juga akan fokus pada pemasangan listrik panel surya,” ujar Ari kepada wartawan, Kamis 30 Januari 2025.
Ari menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp 7 hingga 7,5 miliar, dengan target pemasangan 15 unit panel surya di berbagai lokasi.
Baca Juga: 30 Tahun Merintis Usaha Batagor di Kota Serang, Eman Sulaiman Raup Omzet Rp75 Juta per Bulan
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi ketergantungan terhadap listrik konvensional berbasis bahan bakar fosil.
Ia menerangkan, pemasangan panel surya akan menyasar 15 lokasi, dengan rincian 11 unit untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 4 unit lainnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kebutuhan daya listrik yang cukup besar, terutama di SMK yang memiliki banyak peralatan dan mesin yang membutuhkan pasokan energi stabil.
Baca Juga: BAZNAS Provinsi Banten Tetapkan Zakat Fitrah 2025, Segini Besarannya Per Orang
“Total anggaran yang kita sediakan sekitar Rp 7 sampai 7,5 miliar, disesuaikan dengan besaran watt yang dibutuhkan di masing-masing lokasi,” jelasnya.
Ari juga mengungkapkan bahwa, program PLTS Atap sebenarnya sudah mulai diterapkan dalam skala kecil di tahun-tahun sebelumnya. Namun, jumlahnya masih terbatas dan lebih bersifat percontohan serta uji coba.
“Sebelumnya kita sudah memasang PLTS Atap di beberapa sekolah dan gedung OPD, tapi jumlahnya tidak banyak. Saya lupa jumlah pastinya, karena waktu itu masih dalam tahap uji coba,” ungkapnya.
Baca Juga: PIK Belum Lunasi 18,5 Hektare Lahan Warga, Baru DP 20 Persen dari Harga Rp30 Ribu Per Meter
Lebih lanjut Ari menerangkan, Pemprov Banten ingin lebih serius dalam mengembangkan pemanfaatan energi surya, terutama di gedung-gedung pemerintahan dan sekolah.
“Fokus utama kita sekarang adalah gedung OPD dan SMK. Secara efisiensi biaya, ini jauh lebih menguntungkan karena dapat mengurangi beban pembayaran listrik,” ungkapnya.
“Di SMK sendiri, selain untuk menghemat biaya, juga untuk memastikan mesin-mesin yang membutuhkan daya besar bisa tetap beroperasi dengan baik,” terangnga.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Study Group Episode 3 dan 4 Sub Indo, Lengkap dengan Spoiler Terbaru
Ari juga menuturkan, penggunaan PLTS Atap tidak hanya berdampak pada penghematan biaya listrik, tetapi juga mendukung kebijakan energi hijau yang lebih ramah lingkungan.
Dengan semakin banyaknya gedung pemerintahan dan sekolah yang beralih ke energi surya, pihaknya berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya transisi energi.
“Tentunya kita harap langkah ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan instansi pemerintah terhadap pentingnya penggunaan energi terbarukan,” ucapnya.
“Ke depan, InsyaAllah kita akan terus memperluas cakupan PLTS Atap ke lebih banyak lokasi, termasuk fasilitas umum lainnya,” pungkasnya. ***















