BANTENRAYA.COM – Satlantas Polres Cilegon mengungkapkan data kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Kota Cilegon meningkat pada 2024 mencapai 163 kasus dengan didominasi korban dari kalangan pelajar.
Kasatlantas Polres Cilegon AKP Mulya Sugiharto mengatakan, dari 163 kasus tersebut paling banyak didominasi oleh pelajar.
“Laka lantas 2024 di Kota Cilegon ini meningkat sebanyak 163 kasus dari tahun 2023 sebanyak 157 kasus, dan paling banyak kecelakaan didominasi oleh para pelajar,” kata Mulya kepada Banten Raya saat ditemui diruangannya, Kamis (31/10).
Baca Juga: KPU Kabupaten Serang Terima 2,5 Juta Surat Suara untuk Pilkada Banten 2024
Berdasarkan data pada Polres Cilegon, laka lantas tahun 2023 sebanyak 157 kasus, meninggal dunia 23 orang, luka berat 32 orang, dan luka ringan 160 orang.
Laka lantas pada Januari sampai Oktober tahun 2024 sebanyak 163 kasus, meninggal dunia 24 orang, luka berat 26 orang, dan luka ringan 188 orang.
Mulya menyampaikan, tidak hanya jumlah korban yang meningkat namun jumlah data laka lantas yang berbeda 2023 dan 2024, namun terdapat kerugian materinya.
Baca Juga: DLH Kota Cilegon Siapkan 100 Transporter Tertibkan Pemilahan Sampah
“Kerugian Materi pada tahun 2023 yaitu sebesar Rp.220.600.000 dan kerugian materi tahun 2024 sebanyak Rp.232.000.000,” sambungnya.
banyaknya pelajar yang mendominasi laka lantas, kata dia, orangtua perlu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya yang masih sekolah.
“Makanya kami sangat meminta kepada para orangtua yang mempunyai anak masih pelajar untuk tidak memperbolehkan mengendarai sepeda motor karena tingkat pelajar mendominasi urutan ke dua dalam laka lantas,” katanya.
Baca Juga: Untirta Launching MOOC, Siap Memberikan Akses Pendidikan Kepada Masyarakat
Adapun perubahan tahun 2023 sampai 2024, menurutnya, masih dari faktor yang sama yakni human eror dan jalan rusak.
Ia mengungkapkan, terdapat tiga titik yang menjadi rawan laka lantas di Kota Cilegon dan tak sedikit yang memakan korban jiwa.
“Wilayah paling banyak terjadi laka lantas itu di Merak, Jalan Lingkar Selatan (JLS), dan pusat kota. Tapi kalau pusat kota itu sedikit, yang mendominasi ada di dua wilayah itu,” ungkapnya.
Ia mengajak kepada semua pihak berkontribusi untuk membantu dalam meminimalisir kecelakaan terjadi di Kota Cilegon terutama di kalangan pelajar.
“Perlunya berkontribusi seluruh pihak terutama dalam pendidikan, karena tingkat pelajar dominannya sangat tinggi urutannya nomor dua. Urutan yang pertama laka lantas yakni dialami oleh pekerja, nomor dua pelajar, nomor tiga masyarakat sipil,” pintanya.
Tak hanya sektor pendidikan, Mulya mengajak kepada perusahaan yang memiliki bus jemputan karyawan untuk mengoptimalkan pelayanannya salah satunya dengan datang tepat waktu.
Baca Juga: Tim PKM FKIP Unbaja Gelar P5 di SMAN 1 Pabuaran
“Ada jemputan itu untuk meminimalisir tingkat kecelakaan. Pekerja itu urutan pertama, perusahaan yang ada bus jemputan karyawan kami berharap berangkat dan pulang untuk datang tepat waktu busnya,” ucapnya.
Menurutnya, setiap perusahaan, sekolah, atau pihak lain perlu memberikan pelayanan kepada para pekerja atau siswa salah satunya dengan penyediaan kendaraan jemputan.
Kata dia, dalam meminimalisir kecelakaan yang terjadi di Kota Cilegon, bukan hanya tugas dari Kepolisian saja, namun seluruh pihak ikut serta membantu.
“Harapan kami untuk Pemkot, perusahaan, sekolah, atau seluruh pihak agar kita sama-sama berupaya dalam menimalisir kecelakaan, karena kecelakaan itu tidak ada yang mau terjadi. Ini bukan hanya tugas polisi saja tapi kerjasama seluruh pihak terutama Pemkot, sekolah dan orangtua,” ujarnya.



















