BANTENRAYA.COM – Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kota Serang sudah mengawasi lebih dari 114 aktivitas kampanye pasangan calon atau Paslon Walikota dan Wakil Walikota Serang.
Pengawasan itu dilakukan lebih dari tiga pekan, 24 hari pelaksanaan kampanye, mulai tanggal 25 September 2024 hingga 18 Oktober 2024.
Pengawasan kampanye yang dilakukan baik itu Paslon Walikota dan Wakil Walikota Serang, maupun calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
Ratusan aktivitas kampanye paslon yang dilakukan itu didominasi dengan metode blusukan dan dialog.
Ketua Bawaslu Kota Serang Agus Aan Hermawan mengimbau kepada setiap tim kampanye untuk lebih berhati-hati, dan mempedomani larangan saat berkampanye. Utamanya berkaitan dengan larangan memberikan, dan atau menjanjikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih. Kemudian tentang larangan berkampanye di tempat ibadah dan lembaga pendidikan, serta larangan untuk merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye.
Baca Juga: Gugatan 2 Mahasiswa Untirta ke Ketua KPU dan Bawaslu Pandeglang Berakhir Damai
“Diperbolehkan seorang kandidat datang ke kegiatan keagamaan atau kemasyarakatan, atas dasar undangan. Namun harus tahu batasannya,” kata Agus, kepada wartawan, Jumat 18 Oktober 2024.
“Jangan sampai kemudian dalam undangan tertulis kegiatan keagamaan, tapi berubah menjadi ajang kampanye. Ini yang kemudian menjadi potensi pelanggaran berupa tindak pidana pemilihan,” jelas dia.
Anggota Bawaslu Kota Serang Fierly Murdlyat Mabrurri menjelaskan, sejak awal tahapan kampanye, pihaknya mengutamakan upaya pencegahan. Salah satunya dengan melakukan kegiatan patroli kampanye, di seluruh kecamatan. Saat patroli, yang biasanya dilakukan malam hari, petugas Bawaslu dan jajaran menggelar pertemuan informal dengan tokoh masyarakat, unsur kepemudaan, serta RT RW setempat. Disampaikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kampanye.
“Dari hasil patroli, kami menemukan fakta bahwa tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang larangan kampanye. Masih sering dijumpai saat patroli ada pertanyaan dari masyarakat apakah boleh menerima sembako dari paslon atau tidak, boleh tidak menerima kaos dan atau kerudung dari calon. Karena itu patroli ini akan kami tambah durasinya, yang awalnya sepekan sekali di setiap kecamatan, menjadi dua kali dalam sepekan,” jelas Fierly, ditemui saat melakukan patroli kampanye di Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Curug, Selasa 15 Oktober 2024 malam.
Ia juga mengingatkan kepada Paslon tentang regulasi pembatasan, dana kampanye yang diterbitkan oleh KPU Kota Serang. Paslon, lanjut dia, diperkenankan melakukan kampanye dengan metode lain, yakni lima hal. Rapat umum, medsos, media daring, perlombaan, dan bazzar.
Baca Juga: Ngaku Dibegal, Mantan Karyawan KJI Jual Mobil Perusahaan
“Di lapangan aktivitas paslon ini semakin hari semakin bervariasi dan atraktif. Ada tebus murah, nonton bareng, senam sehat, jalan santai, lomba mancing, pameran UMKM, konser musik, dan lain sebagainya. Sebelum itu dilakukan silahkan dikoordinasikan dengan KPU sesuai tingkatan, serta mematuhi regulasi yang ada,” tandasnya. ***
