BANTENRAYA.COM – Warga Desa Ciherang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang menggeluti usaha pembuatan sagu yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Usaha ini digeluti karena bahan baku yang melimpah dan tidak banyak orang kompetitor di Kabupaten Serang.
Salah satu pembuat sagu Eman Sulaeman mengatakan, untuk memproduksi sagu tersebut pihaknya masih mengandalkan alat tradisional mulai dari penebangan hingga proses membuatnya.
“Untuk menebang kita masih menggunakan kapak, dan untuk membuatnya juga masih cukup tradisional seperti bahan bambu untuk mengalirkan airnya dan memerasnya,” ujarnya, Kamis 26 September 2024.
Baca Juga: Tak Tergantikan, Bahrul Ulum Jadi Ketua DPRD Kabupaten Dua Periode
Ia menjelaskan, biasanya sagu bisa dijadikan sebagai bahan dasar olahan makanan baik untuk kebutuhan pabrik maupun kebutuhan rumahan.
“Sagu bisa menghasilkan macam-macam produk seperti tepung, mie, aneka kue, bakso juga bisa. Untuk prosesnya juga lumayan ribet, pertama sagunya digiling, terus dicuci dan diperas, lalu dikeringkan,” katanya.
Eman menuturkan, untuk mencari bahan baku pihaknya mencari pohon aren dan pohon rumbai di sekitar hutan yang ada di beberapa wilayah Provinsi Banten.
“Rata-rata kita hasilkan lima kuintal per harinya. Alhamdulillah untuk bahan bakunya juga masih terpenuhi. Kita mencari bahan dari Mancak, Gunungsari, dan Ciomas. Kadang kita juga mencari di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.
Baca Juga: Ratusan Atltel Disabilitas Bertarung Peparkot di Peparkot Cilegon
Walaupun usaha pembuatan sagunya sudah berlangsung sejak tahun 1990, namun pihaknya masih memiliki kendala terkait dengan sumber daya manusia karena peminat pembuat sagu di wilayahnya sangat kurang.
“Kadang kita kekurangan tenaga, jarang ada yang mau jadi tukang buat sagu karena harus benar-benar banyak mengeluarkan tenaga yang banyak,” paparnya.
Ia mengungkapkan, hasil produksinya tersebut disuplai ke perusahaan yang ada di kota-kota besar Pulau Jawa.
“Saya jual ke penampung Rp3.300 per kilogram, tapi katanya untuk sagu yang sudah jadi biasanya dikirim ke pabrik-pabrik di sekitar kota-kota besar di Jawa, terus kita kirim juga pabrik-pabrik di Kecamatan Cikande,” tuturnya.***















