BANTENRAYA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB melakukan pemetaan mitigasi bencana alam di Kabupaten Pandeglang.
Mitigasi digencarkan dalam rangka menghadapi potensi terjadinya bencana gempa megathrust yang bisa saja terjadi di Kabupaten Pandeglang.
Mitigasi dilaksanakan guna mengurangi risiko bencana gempa megathrust, melalui kegiatan simulasi penanganan darurat potensi megathrust dan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut, BSI Siapkan Uang Tunai Rp2,8 Triliun
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk membangun dan melatih kembali kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi potensi gempa dan tsunami di sepanjang kawasan Sumatera-Jawa Megathrust.
“Kegiatan simulasi ini dilaksanakan secara serentak di beberapa daerah seperti Cilacap, Mentawai, Pangandaran, termasuk Pandeglang yang di hadiri oleh semua unsur (pentahelix) mulai dari instansi pemerintah, dunia usaha, media masa, akademisi, dan masyarakat,” kata Raditya, kemarin.
“Kegiatan ini menjadi momentum untuk membangun budaya sadar bencana dan mari kita siap untuk selamat, dan selalu siap siaga menghadapi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi,” pesannya.
Baca Juga: Berkontribusi dalam Ketenagakerjaan Indonesia, Huawei Raih Penghargaan Tertinggi
Bupati Pandeglang, Irna Narulita melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Ali Fahmi Sumanta mengatakan, wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan rawan diterjang bencana alam.
Oleh karena itu, upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan secara bersama-sama antara aparatur pemerintah, masyarakat, relawan dan dunia usaha sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencan.
“Melalui mitigasi bencana dapat membangun komitmen untuk bersama-sama terlibat aktif dan mendorong terbentuknya gerakan bersama para pihak dalam upaya mengurangi risiko bencana berbasis masyarakat di seluruh wilayah rawan bencana di Kabupaten Pandeglang,” harapnya. ***