BANTEN RAYA.COM – Gubernur Banten Andra Soni menyatakan komitmennya untuk segera membangun rumah singgah bagi keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. Ia menegaskan, kebutuhan ini sudah menjadi cita-citanya sejak sebelas tahun lalu, terutama demi memberikan ruang istirahat yang layak bagi warga dari wilayah terpencil yang tengah menjalani pengobatan.
“Ini sudah tahun ke-11 saya mengingatkan. Harus ada rumah singgah untuk warga kita yang datang dari jauh, dari Lebak atau daerah-daerah ujung Banten. Itu cita-cita saya sejak dulu saat masih menjadi anggota DPRD,” kata Andra, Selasa, (13/5/2025).
Andra menyebut, pasien yang datang dari wilayah seperti Cimanggu, Cibaliung, atau wilayah selatan Banten seringkali harus bolak-balik ke rumah sakit untuk pengobatan lanjutan. Tanpa tempat menginap yang layak, kata dia, para pasien dan keluarga pasien terpaksa harus beristirahat di tempat yang seadanya.
“Yang berobat ke RSUD Banten banyak yang dari jauh. Kadang karena kondisi tertentu, mereka harus kembali lagi ke rumah sakit keesokan harinya. Rumah singgah di sini harus ada,” ujarnya.
Tak hanya di RSUD Banten, Andra juga menunjukan komitmen serupa untuk rumah singgah yang berada di Jakarta, khususnya bagi masyarakat Banten yang harus dirujuk ke rumah sakit besar seperti Dharmais atau RSCM.
Baca Juga: PPDB Berubah Nama Jadi SPMB, Dindikbud Cilegon Pastikan 4 Jalur Masih Tersedia
Ia berencana untuk memanfaatkan kantor Badan Penghubung Provinsi Banten yang ada di Tebet, Jakarta Selatan, sebagai rumah singgah sementara, sambil menyiapkan penyewaan gedung tambahan di sekitar rumah sakit rujukan.
“Sementara akan kita jadikan kantor penghubung kita untuk rumah singgah. Walaupun nanti kita juga akan sewa gedung dekat rumah sakit Dharmais, Cipto dan lainnya. Saya akan upayakan agar Provinsi Banten punya rumah singgah di Jakarta,” ucapnya.
Sementara itu, terpisah, salah seorang anggota Komisi V DPRD Banten, Rifky Hermiansyah menyampaikan, pihaknya mengaku mendukung komitmen Gubernur Banten dalam mewujudkan keberadaan rumah singgah di RSUD Banten sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Kebetulan saya tadi satu meja dengan pak Gubernur, dan beliau menyampaikan bahwa ini adalah tahun ke-11 beliau menyampaikan itu (pembangunan rumah singgah,-red) dari sewaktu beliau masih jadi anggota dprd provinsi sudah menyampaikan. Dan tadi beliau juga menyampaikan kalau insyaallah di tahun 2026 bisa segera dianggarkan. Paling tidak dibuatkan setinggi 3 lantai,” kata Rifky.
“Jadi dibuat semacam rumah susun begitu ya, di samping bunker radiologi itu, kan itu masih ada tanah kosong,” tambahnya.
Rifky mengatakan, meskipun pembangunan akan dimulai masih di tahun 2026. Akan tetapi, kata dia, perencanaan anggaran untuk pembangunan akan dilakukan di tahun ini.
Baca Juga: Kisruh Rekrutmen Pegawai RSUD di Labuan, Wagub Banten Dimyati Sentil Panitia Seleksi
“Tentunya ya kami dari komisi V DPRD Banten mendukung ya, dan tadi saya tanya ke Bappeda juga katanya sesuai dengan arahan pak Gubernur agar pembangunan ini menjadi prioritas,” ucapnya
Sebagai informasi, sebelumnya Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim juga sempat memberikan dukungan terhadap pembangunan rumah singgah di RSUD Banten.
Bahkan, saat dirinya usai dilantik sebagai anggota DPRD Banten terpilih periode 2024-2029, Fahmi langsung meninjau ke lahan yang akan digunakan untuk rumah singgah di lingkungan RSUD Banten dan meminta agar pihak rumah sakit segera menyusun dokumen perencanaan teknis.
“Iya jadi banyak aspirasi masyarakat yang masuk ke saya untuk minta dibuatkan rumah singgah. Saya minta segera buat DED-nya (detail engineering design) atau dokumen perencanannya agar di tahun 2025 sudah bisa dimulai pembangunan rumah singgah,” kata Fahmi
“Banyak aspirasi masuk, terutama dari masyarakat Banten Selatan. Kalau mereka harus ngontrak atau ngekos, itu kan biaya lagi,” tambahnya.
Namun demikian, pembangunan rumah singgah di RSUD Banten belum sepenuhnya terakomodasi dalam rencana anggaran tahun 2025 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengakui bahwa, pembangunan fasilitas rumah singgah tersebut belum dianggarkan pada tahun 2025.
“Belum (dianggarkan, -red), belum,” ujarnya singkat.
Baca Juga: Guru Madrasah Dinilai Jadi Garda Depan Pendidikan Karakter di Banten
Ati menjelaskan, pihaknya masih memfokuskan anggaran pada percepatan layanan kanker di RSUD Banten. Ia memastikan pembangunan rumah singgah akan menjadi agenda selanjutnya setelah layanan radioterapi berjalan optimal.
“Kita lagi kejar fasilitas radioterapinya dulu. Kalau layanan kanker di RSUD sudah jalan, baru kita lanjut ke rumah singgahnya,” sanggahnya. (***)