BANTEN RAYA.COM – Okupasi Hotel di kawasan wisata Anyar Cinangka mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada momen long weekend dan Hari Raya Waisak 2025. Adapun angka okupansi beberapa hotel sudah menyatakan tembus 100 persen dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya yang hanya mencapai 20 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Yurlena Rachman mengatakan, puncak tertinggi okupansi Hotel jatuh pada 10 sampai 11 Mei 2025. “Kondisi hotel di moment libur hari raya waisak ini lumayan bagus, puncaknya Sabtu dan Minggu. Karena beberapa hotel sudah menyatakan okupansinya mencapai 100 persen,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/5).
Ia menjelaskan, adanya momen long weekend tersebut dinilai sangat berpengaruh terhadap meningkatnya okupansi hotel terutama pada hotel-hotel yang sudah mempunyai nama besar di kawasan wisata Anyar Cinangka.
“Untuk Sabtu Minggu hampir semua hotel besar mulai dari Mambruk, Allisa Resort Hotel, Hotel Nuansa Bali, Hotel Jayakarta, Pesona Krakatau Cottage, Novus sudah menyatakan 100 persen. Itu murni tamunya adalah keluarga yang memanfaatkan long weekend,” katanya.
Baca Juga: Dewan Kabupaten Serang Minta Sekolah Rusak Segera Diperbaiki
Pemilik Pesona Krakatau Cottage tersebut menuturkan, tamu Hotel didominasi dari luar kota seperti Tangerang dan Jakarta yang datang baik bersama keluarga maupun secara individual. “Kalau untuk tamu kita masih rata seperti tahun-tahun sebelumnya, peminat tertingginya adalah dari Jakarta, Tangerang, Serang, Cilegon. Sebanyak 70 persen tamunya masih dari luar kota,” jelasnya.
Untuk menyambut long weekend tersebut beberapa hotel juga mempersiapkan fasilitas tambahan dan melakukan renovasi kamar yang mengalami kerusakan. “Promosi pastinya ada karena kita harus mengupgrade terus. Ada beberapa kamar yang kita renovasi kamar mandinya. untuk fasilitas kebetulan di Pesona Krakatau menambah fasilitas seperti mandi busa dan mewarnai untuk anak,” ujar Lena.
Ia mengungkapkan, sebelum adanya long weekend Hotel Hotel sempat mengeluh karena sepinya pengunjung akibat larangan study tour dan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. “Banyak yang membatalkan seperti Bandung Bogor bahkan ada sekolah swasta sudah menjadi langganan kami juga batal. Keluarnya aturan larangan study tour dan efisiensi anggaran ini justru memukul hotel di Anyer Cinangka,” tuturnya.
Terpisah, General Manager Hotel Jayakarta Mulyani mengatakan, pada momen long weekend tersebut okupansi Hotel mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Dari hari kemarin Sabtu, Minggu dan Senin okupansi mencapai 100 persen, semuanya di kita ada 47 unit kamar. Kalau hari biasa okupansi nya hanya 20 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya terus mencari pasar-pasar baru untuk menjaga kestabilan pengunjung saat adanya larangan study tour dan efesiensi anggaran. “Kita tetap harus mencari sumber lain, jadi jangan cuma mengandalkan dari pemerintah. Karena tamu-tamu juga individual sehingga kita lebih mencari market yang berbeda,” katanya.
Baca Juga: Asal Usul Perayaan Waisak di Candi Borobudur dan Mendut dan pelepasan Lampion di Langit
General Manager Mambruk Hotel & Convention Budi Ramli mengatakan, pada momen long weekend okupansi hotel mengalami peningkatan 60 persen dari pada hari biasa. “Long weekend okupansinya mencapai 100 persen. Termasuk juga dengan hotel-hotel di Anyer semuanya mencapai 100 persen,” ujarya.
Ia mengungangkapkan, tamu yang menginap Mambruk Hotel & Convention didominasi dari luar kota seperti Jakarta dan Tangerang. “Dari Serang dan sekitarnya juga banyak, karena saat weekday okupansi hotel kita hanya mencapai 40 persen,” katanya. (***)


















